April 21, 2009

Otak Bayi Anda

Anda tahu jawaban untuk soal sederhana dibawah ini:



Apel + Kepala = ……………………..?



Tentu saja tidak! Kalau kita tak memiliki ‘Connecione’ dalam pemikiran kita. Connecione adalah sebuah kesadaran yang muncul ketika mengamati, mempelajari, atau memahami apa saja bahwa “segala sesuatu berkaitan dengan segala sesuatu lainnya.” Connectione itu memiliki hubungan dekat dengan memori dan kreativitas. Secara sederhana ia merupakan proses kreativitas: menghubungkan tiap benda (a) dengan benda lain (b) untuk menghasilakn ”kreasi” baru (C).



Lalu, Organ apakah yang dibutuhkan untuk melakukan proses latihan kreativitas tersebut? Otak! Tentu saja Otak! Otak! dan sekali lagi Otak kita.



Lalu bagaimana cara kita memahami cara kerja Otak kita? Gampang! Lakukan eksperimen berikut ini: berlarilah dalam jarak pendek dengan ”seluruh kemampuan” Anda, yaitu dengan menggunakan kedua tangan dan kedua kaki dan anda. Anda pasti akan melakukannya dengan dengan cara dan aturan yang baik dan sesuai atau bahkan lebih baik lagi. Tunggu dulu! Itu belum selesai. Kini lakukan eksprerimen kedua: Ulangi lagi kegiatan berlari tersebut tetapi kini dengan menggunakan separo kemampuan Anda yaitu dengan mengikat pergelangan tangan kanan dan kaki kanan Anda. Rasakan hasilnya. Dengan setengah dari kemampuan yang Anda kerahkan apakah hasilnya menjadi setengah efektif? Pasti tidak, karena Anda pasti jatuh tersungkur dan hasil yang dicapai pasti beratus-ratus kali berkurang keefektivannya.



Demikian halnya dengan otak kita. Tony Buzan memaparkan dengan b agus mengenai kemampuan otak anak-anak kita: apabila anak Anda dibiarkan menggunanakan seluruh keahlian mentalnya dalam keselarasan yang sinergis, hal tersebut bukan hanya akan mengembangkan kemampuannya ratusan kali tetapi mungkin ribuan kali lebih efektif dan sukses. Jadi janganlah mendorong anak kita menuju perkembangan dan pemikiran ”satu kaki”.



Berikut pendapat Tony Buzan tentang kemampuan otak anak kita:



Sebuah komputer berkekuatan satu megabit adalah sesuatu yang kalah pintar dibandingkan dengan hanya salah satu dari berjuta-juta sel otak bayi Anda.



Otak manusia adalah sebuah keyboard yang dapat memainkan ratusan juta melodi, berbagai tingkah laku kecerdasan yang berbeda. Tidak ada seorangpun yang masih hidup atau pernah hidup yang bahkan pernah mendekati penggunaan otak secara maksimal. Tidak ada pembatasan kekuatan otak manusia. Kekuatan ini tidak terbatas.



Unit yang penting, ”cip bio-komputer” otak bayi adalah sel otak. Pada saat lahir, otak bayi sudah memiliki sejuta-juta (1.000.000.000.000) sel otak, atau neuron. Untuk mendapatkan gambaran tentang seberapa besarnya angka ini, bandingkan dengan jumlah penduduk Planet Bumi pada pergantian abad ke-21: hanya enam ribu juta (6.000.000.000) Oleh karena itu dalam kepala bayi Anda terdapat sel otak sebanyak 166 kali lipat jumlah manusia yang pada saat ini tinggal di planet kita!



Sel otak bayi Anda yang jumlahnya sejuta-juta itu memiliki ukuran yang begitu kecil sehingga seratus sel otak bisa ditaruh di atas sebuah kepala peniti. Apabila Anda merangkai seluruh sel tersebut membentuk barisan, panjangnya akan menyamai jarak perjalanan pulang pergi ke bulan.



Otak bayi Anda berpotensi memproduksi bayi yang identik dengan bayi Anda yang jumlahnya bisa memenuhi 166 planet!



Otak manusia adalah sebuah mesin tenun yang memesona dimana jutaan pintalan benang yang berkelap-kelip terjalin menjadi sebuah corak yang lama-kelamaan menghilang. Selalu corak yang bermakna, meskipun tak pernah kekal. Seolah-olah Bimasakti memulai sebuah tarian ruang angkasa.



Memori bayi Anda memiliki sebuah potensi untuk menjadi pangkalan data terbesar alam semesta.



Otak bayi Anda adalah sebuah Mesin Asosiasi. Asosiasi adalah sebuah alat dimana anak Anda membuat kaitan dan hubungan antara banyak hal yang berbeda dalam alam semestanya yang sedang berkembang.



Otak bayi Anda akan mengingat segala sesuatu yang istimewa atau unik.



Otak bayi Anda dari perspektif tertentu adalah sebuah Mesin Asosiasi berkemampuan tak terbatas; bahwa memori dan kreatifitas bekerja dalam cara yang sangat mirip, dan bahwa melatih salah satu dari kedua keahlian mental yang amat besar ini akan secara otomatis melatih yang lainnya.



Otak anak Anda dibiarkan untuk menyatakan ekspresi dan ekspansi individualnya sendiri yang tak terbatas dengan cara yang sederhana namun penuh rahasia.



Tidak akan pernah ada seorangpun yang sama seperti bayi Anda. Pada saat ini dia berada di bagian terdepan dari dorongan evolusi alam menuju kecerdasan, eksplorasi pengetahuan, prestasi, dan pemahaman yang lebih besar.



Bayi Anda adalah satu dalam ketakterbatasan dan satu dalam kekekalan.



Otak bayi Anda tidak sekedar berpikir dalam cara pertambahan, perlahan-lahan menambahkan satu hal ke hal lainnya kemudian satu hal yang lain lagi ke hasil perhitungan sebelumnya.



Otak bati Anda bekerja berdasarkan prinsip TEFCAS, yang dapat dipakai untuk semua pembelajaran yang akan dilakukan bayi Anda seumur hidupnya.



Bayi Anda merupakan sebuah Mekanisme keberhasilan. Bayi Anda dilahirkan untuk suskses. Bayi Anda dilahirkan untuk menjadi sebuah kisah keberhasilan.



Setiap pemikiran anak cerdas Anda menyerupai sebuah ledakan bintang, sebuah supernova dari asosiasi pemikiran radikal, yang bisa menapaki jarak tak terbatas ke berbagai arah yang juga tak terbatas.



Otak bayi Anda dapat menyimpan informasi sejumlah berjuta-juta-juta alam semesta yang dipenuhi atom dan tidak akan pernah penuh.



Otak bayi Anda memiliki tenaga cukup besar untuk menerangi seluruh kota.



Otak bayi Anda adalah sebuah mekanisme pencarian kebenaran dan hal ini terjadi untuk alasan yang sangat sederhana yaitu mempertahankan kelangsungan hidup.



Otak bayi hanya dapat belajar dari lingkungan yang ada disekelilingnya.



Otak bayi Anda menyatakan bahwa rasa ingin tahu adalah satu dari tujuh prinsip utama yang menolongnya membangun kecerdasan diri.



Sebenarnya otak bayi bagaikan seorang detektif supercepat atau seorang ilmuwan, berlari cepat melewati analisis demi analisis yang banyak dan komprehensif dalam waktu begitu cepat.



”Otak adalah alat yang luar biasa” –Dr. Glenn Doman-



Sistem pendidikan modern cenderung ”mengarahkan” anak-anak ke ”kiri” (bidang sains) atau ”kanan” (bidang seni). Para kritikus menunjukkan bahwa keadaan ini membuat mereka hanya menggunakan separo kemampuan mereka dan menciptakan apa yang sesungguhnya merupakan dunia orang bodoh. Kenyataan jauh lebih parah lagi.



Lalu apa jawaban untuk:



Apel + Kepala = …………………….?



Tentu saja ’Gravitasi’ jika connecione Anda teringat pada peristiwa jatuhnya apel di kepala sang jenius Issac Newton...ha...ha...ha...

April 19, 2009

Latihan Otak Mencegah PIKUN

PIKUN

Dimensia merupakan suatu penyakit degenerative pada orang lanjut usia yang disebabkan kerusakan sel-sel otak dimana system syaraf tidak dapat lagi membawa informasi dari dan ke otak sehingga mengakibatkan kemunduran daya ingat/pelupa dan keterampilan secara progresif disertai gangguan emosi dan perubahan perilaku. Penyebab dimensia antara lain penyakit Alzheimer (lebih dari 50 persen), gangguan pembuluh otak (20 persen), dan gabungan keduanya (20 persen) serta factor lainnya (10 persen). Banyak orang berumur 40 tahun sudah merasa mulai pikun akibat sering lupa. Sebenarnya mereka tidak pikun, tetapi hanya tak pernah memberi kesempatan otak kanan untuk berkembang. Merasa pikun lebih tepat sebagai bentuk penghakiman diri yang tak perlu. Biasanya, orang yang sudah mengaku pikun pada usia muda, itu karena sejak kecil sangat jarang melatih otak kanan. Mereka lebih banyak memacu otak kiri untuk menyelesaikan masalah. Hal itu tidak salah tetapi sangat disayangkan saja. Kenapa??..karena Tuhan memberi manusia otak kanan, maka manfaatkanlah. Otak kanan ini berfungsi untuk menggali imajinasi-imajinasi, yang akan membuat otak nyaman berpikir sekaligus kita tidak merasa terbebani. Untuk membuat otak kanan bekerja, itu terdapat metodenya yaitu salah satunya dengan berlatih menghapal. Manusia mungkin bisa mengingat cepat dari melihat sampai mengatakan berulang hanya untuk 10 benda.

Bersamaan dengan proses penuaan, bukan saja kondisi fisik yang menurun drastis, tapi juga datang penyakit pikun. Data statsitik menujukkan, dewasa ini di Jerman saja, sekitar 70 persen penghuni rumah perawatan manusia lanjut usia mengidap penyakit pikun. Jika disebutkan jumlahnya secara konkrit, memang cukup mengejutkan, yakni sekitar 1,2 juta manula di Jerman menderita penyakit menurun drastisnya kemampuan berfikir. Gejalanya juga mudah dikenali. Misalnya saja, manula yang sering kelabakan mencari kunci rumah yang hilang. Jika kunci rumah ditemukan di kotak tempat gula, atau di tempat lain yang tidak lazim, ini merupakan pertanda pikun. Definisi dari pikun yaitu, terus menurunnya kemampuan berpikir secara drastis, akibat menurunnya fungsi jaringan otak. Penyebab utamanya belum diketahui secara pasti. Dampaknya, terutama menurunnya kinerja memory dan kemampuan memecahkan masalah sehari-hari.

Penelitian di Amerika dilakukan melalui sampel terhadap 856 orang berusia 71 tahun dan juga yang lebih tua, termasuk mereka yang berada di panti jompo. Mereka diberikan tes yang berkaitan dengan kemampuan mengingat, bahasa dan perhatian terhadap gambar yang dikhususkan bagi penderita dementia. Para manula ini juga memberikan sample darah, catatan riwayat kesehatan dan juga sejarah keluarganya untuk mendeteksi apakah ada riwayat tentang daya ingat yang bermasalah.

Dari hasil itu muncul kesimpulan bahwa hampir 14% dari mereka memiliki dementia dan 10% lainnya memiliki penyakit Alzeimer. Dimentia yang umumnya berkaitan erat dengan faktor usia, menjadi semacam gen pemicu Alzeimer. Yang mengejutkan, kedua kondisi ini justru lebih rentan menyerang mereka yang berpendidikan tinggi.

Penelitian ini kini juga berupaya melihat kecenderungan lain, yaitu apakah demensia berpeluang menyerang mereka yang usianya dibawah 60 tahun. Hal ini diuji karena para peneliti memperkirakan bahwa dementia tidaklah identik sebagai penyakit ketuaan yang normal, melainkan karena begitu banyak sebab. Dalam proses mengingat dipengaruhi oleh tiga hal. Dalam mengingat, seseorang harus berada dalam kondisi sadar. Sebagai contoh, seseorang yang mengantuk akan kesulitan untuk mengingat. Kedua, seseorang harus berkonsentrasi penuh agar mampu mengingat dengan baik. Sedangkan faktor ketiga, untuk memudahkan proses mengingat bisa melakukan proses retrieval (mengingat kembali).
Witjahya menambahkan, penyebab konsentrasi yang menurun bisa disebabkan oleh bermacam-macam hal. Gangguan metabolik juga memengaruhi sistem kerja saraf. Oleh karena itu, jangan lupa memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Di samping itu, pekerjaan yang menumpuk juga menyebabkan konsentrasi menurun. Disadari ataupun tidak, padatnya aktivitas mampu menurunkan konsentrasi. Pekerjaan yang overload akan menurunkan atensi terhadap sesuatu sehingga menyebabkan fokus berkurang. Kesibukan pekerjaan dapat menyebabkan konsentrasi terpecah-pecah dan akibatnya lupa. Pengarang novel Mahadewa Mahadewi membedakan gangguan lupa atau pikun disebabkan oleh organik (kelainan di dalam otak) dan nonorganik (selain kelainan di dalam otak).
Untuk penyebab nonorganik misalnya gangguan kejiwaan. Misalnya, penderita depresi karena malas beraktivitas sehingga mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengingat sesuatu. Untuk mengetahuinya maka perlu diagnosis lebih lanjut dan melihat gejala- gejala lain yang menyertainya. jika seseorang sering kali lupa terhadap pekerjaan yang setiap hari dilakukan berarti sudah memasuki tahap abnormal. Jika rutinitas sehari-hari saja sudah lupa berarti bukan lagi hal yang lumrah, tapi berbahaya.

Tingkat kepikunan seseorang ada dimulai dari yang hanya sekedar lupa, seperti lupa mengunci pintu, lupa membawa uang, sampai dengan tingkatan yang paling parah seperti sudah benar-benar tidak ingat jalan pulang atau tidak tahu hari tanggal bulan tahun saat ini. Tingkat yang paling parah ini dalam istilah medis disebut dengan demensia. Bila diibaratkan dengan komputer, demensia itu sama dengan rusaknya hardisk atau adanya bad sector pada harddisk.

Fungsi Organ dan Pikun
Catatan WHO, 90 persen penyebab kematian adalah penyakit degeneratif (pertambahan usia). Gaya hidup tak sehat ditengarai menjadi penyebab utama lebih cepatnya datangnya penuaan pada seseorang.
Proses penuaan, menurut Phaidon L Toruan, ahli kebugaran Perkumpulan Awet Sehat Indonesia (PASTI), merujuk pada teori perubahan hormonal (neuroendokrin) yaitu terjadinya penurunan hormon mulai usia 30 tahun. Ini diikuti penurunan massa otot yang berdampak besar pada kualitas metabolic rate. Akibatnya, fungsi tubuh tak lagi prima dan mengundang berbagai penyakit.
Benjamin P Margono MD PhD, ahli pulmonologi, mengatakan, proses penuaan berpengaruh pula pada fungsi bagian vital organ tubuh, misalnya paru-paru. Setelah usia 20 tahun, paru-paru mengalami penurunan, cepat lambatnya tergantung dari gaya hidup pemiliknya, di samping faktor lingkungan (polusi).
“Inilah dibutuhkan asupan antioksidan yang saat ini tidak bisa ditinggalkan mengingat tingkat polusi udara cukup tinggi terutama di kota-kota besar, di samping radikal bebas dari makanan,” papar Benjamin dalam seminar ilmiah Aging Process Disease Prevention and Management Siloam Hospitals Surabaya, Januari lalu.
Beberapa zat yang berperan sebagai antioksidan penangkal radikal bebas misalnya, alpha lipoic acid (memperbaiki metabolisme, saraf, dan sistem imun), bioflavonoids (vitamin P), karoten (bersinergi dengan selenium dan vitamin E yang mendukung sistem kardiovaskular tubuh dan fungsi sel), ekstrak anggur (menyehatkan paru-paru dan pembuluh darah kapiler), dan berbagai vitamin dalam sayuran dan buah-buahan.
Selain penurunan fungsi paru, efek dari proses penuaan yang paling ditakutkan adalah kepikunan. Penyebab pikun antara lain, reaksi karena pemberian obat jangka panjang, masalah metabolisme, kelainan endokrin, kekurangan nutrisi, dan gangguan pada jantung dan paru-paru.
Pikun bisa dicegah sejak dini, semisal dengan rutin mengonsumsi makanan mengandung asam lemak tak jenuh omega-3 yang didapat dari minyak ikan dan sumber nabati lain. Riset American Journal of Clinical Nutrition edisi April 2007 dan para ilmuwan National Institute for Public Health and the Environment Belanda, menyebutkan hanya dengan rutin mengonsumsi makanan sehat seperti ikan, sayuran, dan buah-buahan, melindungi manusia dari risiko kehilangan daya pikir lebih cepat. Menjaga kesehatan mental dengan kegiatan relaksasi, olahraga, dan penenangan diri (meditasi) juga tak kalah penting.

Dua Jam Tambah Umur Satu Tahun
Ralph Paffenbarger dari Universitas Stanford pada 1986 menunjukkan hubungan langsung dan proporsional antara jumlah kalori yang dibakar per minggu dengan laju kematian. Ini dipublikasikan jurnal Archives of Internal Medicine.
Semakin banyak kalori yang dibakar, makin rendah laju kematian seseorang. Mereka yang membakar 2.000 kalori per minggu atau setara dengan berjalan kaki sejauh 32 kilometer, bisa menghemat setengah tahun laju kematian dibanding mereka yang pasif. Dua jam berolah raga sama dengan menambah umur satu tahun lamanya.
Hasil tim peneliti dari Tuft University membuktikan, angkat beban mempertahankan massa otot dan memompa ion besi dalam tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh pun meningkat. Hanya dengan latihan olah raga dua kali seminggu dapat menolong wanita di usia menopause memperoleh kekuatan, menghilangkan lemak, melangsingkan tubuh, dan memperkuat tulang, selain memperbaiki keseimbangan dan koordinasi. Kegiatan fisik juga ditengarai mengurangi stres psikologis sehingga memperlambat kepikunan. Jadi, tidak perlu takut tua dan tinggalkan operasi plastik, serta berbagai supleman yang katanya bisa mencegah penuaan. Tinggalkan gaya hidup tak sehat dan terus aktif bergerak, tentu bukan hal sulit. Tua itu pasti, sehat itu pilihan. Menurut dr. Hermawan Suryadi, SpS, dari klinik Neuropsikiatri dan Revitalisasi, kepikunan yang dialami oleh mereka yang berusia muda, penyebabnya antara lain cedera kepala, infeksi otak, epilepsi, pecandu alkohol, dan defisiensi vitamin B12, serta mereka yang tidur mendengkur, serta keracunan. “Keracunan bisa disebabkan oleh penggunaan aluminium, terutama aluminium foil. Hati-hati saja karena bisa menyebabkan cepat pikun,” sarannya.


Alzheimer, Salah Satu PenyebabGejala pikun biasanya meningkat seiring pertambahan usia. Akan tetapi perlu diketahui, pikun bukan merupakan gejala normal dari proses penuaan. Di negara-negara maju, sekitar 60 persen dari penyebab pikun adalah penyakit Alzheimer. Dalam kasus ini, penurunan kemampuan berpikir terjadi akibat rusaknya jaringan otak. Penyebabnya hingga kini masih dicari. Yang juga amat menarik, perempuan lebih banyak mengidap pikun akibat penyakit Alzheimer dibanding laki-laki. Penyakit ini biasanya menyerang secara pelan-pelan dan diam-diam, kebanyakan pada usia di atas 60 tahun. Seiring dengan perjalanan waktu, penyakitnya terus bertambah parah.

Tidak Mau MengakuiPikun sejak lama sudah menjadi penyakit umum di kalangan manula. Akan tetapi, biasanya kalau dokter mendiagnosa seseorang menderita pikun, ibaratnya dimulai semacam permainan petak umpet. Dalam arti, penderitanya terus berusaha memungkiri penyakitnya. Dokter Ingo Füsgen, direktur Klinik Ilmu Penuaan di Wuppertal mengatakan:
“Banyak yang masih berkilah, memang begitulah kalau sudah tua. Tapi dengan pernyataan seperti itu, penyakit menjadi tidak dapat diobati. Kita tidak lagi menganggap tema itu tabu, atau merasa malu membicarakannya. Karena itulah, bersama dengan para dokter umum, saya berusaha membuat panduan pengobatan penyakitnya secara terstruktur.“

Penyuluhan DiniMenimbang cukup banyaknya penderita pikun, Füsgen menuntut agar penyakit itu lebih diperhatikan. Hal ini juga telah ditanggapi oleh para tokoh politik. Misalnya saja menteri sosial di negara bagian Jerman, Thüringen, Klaus Zeh, mengimbau dilakukannya penyuluhan terhadap generasi muda. Menteri Zeh juga mengatakan, sejak kanak-kanak harus ditanamkan pengertian, bahwa dalam usia tua, kemampuan kita dapat menurun.

Tidak Bisa DiobatiPenyakit pikun menggeregogoti kepribadian penderitanya. Seringkali mereka menjadi agresiv. Atau sebaliknya menjadi sangat derpresiv. Menurut professor Ingo Füsgen, penyakit pikun memang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi lajunya dapat direm. Füsgen mengatakan, “Kita sekarang memiliki sarana yang cukup bagus. Misalnya dengan pemberian obat-obatan. Itu berarti, meningkatkan kualitas kehidupan, dan mencegah terbuangnya waktu bagi perawatan.“
Untuk pemberian obat-obatan atau terapi lainnya, tentu saja harus dilibatkan tenaga ahli medis. Pasalnya, penyebab penyakit pikun, khususnya akibat penyakit Alzheimer, sejauh ini baru sebagian yang diketahui. Selain faktor genetika, juga terus diteliti gangguan fungsi pada jaringan saraf pengantar pesan di otak yang disebut synapse. Dalam proses penuaan yang normal, jumlah synapse di otak memang berkurang. Akan tetapi, dalam kasus penyakit Alzheimer, jumlah synapse berkurang secara dramatis.

Kemampuan RegenerasiPenelitan para pakar menunjukan, sel-sel saraf pada penderita Alzheimer tidak memiliki kemampuan memulihkan synapse yang sudah aus, atau lebih jauh lagi membentuk jaringan synapse baru. Padahal, kemampuan stabilisasi atau regenerasi synapse, dalam kondisi normal, tetap ada pada sel saraf manusia lanjut usia. Pada penderita pikun akibat penyakit Alzheimer, penurunan drastis kemampuan regenerasi sel saraf, sebagian diakibatkan mutasi genetika dan sebagian lagi akibat pengerasan protein tertentu di dalam otak.

Beberapa cara untuk menghambat pikun yaitu:

1.Beri makan otak
Anda adalah yang Anda makan. Kalau banyak makan junk food, maka otak kita jadi sampah juga. Lemak dalam makanan berkadar lemak tinggi bisa berimbas buruk pada sinaps otak. Sinaps adalah bagian yang menghubungkan neuron otak dan penting untuk belajar serta mengingat. Untuk menyehatkan bagian ini, makan banyak-banyak ikan salmon, buah kiwi dan semua makanan yang mengandung asam lemak omega-3.

2.Lakukan olahraga
Olahraga bisa meningkatkan daya ingat, berpikir lebih jernih dan mengurangi risiko penyakit kognitif. Sebab olahraga akan mengurangi tekanan pada tubuh, memompa energi lebih banyak ke otak. Aktivitas ini juga memicu pelepasan bahan kimia yang menguatkan neuron. Cukup setengah saja setiap hari. Jangan lupa lakukan peregangan otot.

3.Olah otak
Mengisi TTS, main games memori, ternyata juga olah otak yang mencegah kepikunan. Aktivitas ini menstimulasi otak sehingga otak kita terlatih untuk mengingat-ingat selalu alias tidak malas berpikir. Semua itu membuat sistem otak kita selalu siap bekerja kapan saja, tidak mogok.

4.Trik memori
Agak mirip dengan yang di atas, kegiatan ini membiasakan kita mengingat-ingat dan mengontrol daya ingat. Membuat prediksi juga bisa membantu proses daya ingat. Latihan ini berguna sebab kadang saat kita punya suatu ide, kita lupa data-data lain yang bisa mendukung ide tersebut.

5.Istirahatkan
otak manusia membutuhkan waktu istirahat, walaupun otak manusia itu ada yang jenius, semuanya membutuhkan untuk beristirahat. Maka beri istirahat agar kelak bisa bekerja lebih baik lagi. Sebuah studi mengatakan, tidur 90 menit di siang hari bisa membantu kinerja otak.

6.Minumlah susu

susu dapat mencegah untuk menurunkan pikun. Salah satu penyebab penyakit pikun atau demensia adalah karena terjadi penyusutan volume otak. Semakin tua umur manusia maka volume otaknya pun akan semakin menyusut. Di Inggris, kepikunan sudah merupakan epidemik besar. Menurut data setiap harinya 550 orang mengalami kepikunan di Inggris. Untuk itu, perlu adanya tindakan pencegahan akan penyakit tersebut. Menurut Professor David Smith, peneliti dari Universitas Oxford, Inggris yang dikutip detikhot dari Telegraph, Selasa, (3/3/2009) mengungkapkan bahwa, cara terbaik untuk mencegah penyusutan otak adalah dengan mengkonsumsi vitamin B12. Dan salah satu bahan makanan yang bisa memenuhi kebutuhan vitamin B12 sehari-hari adalah susu. Dua gelas susu sehari akan dapat memenuhi gizi bagi otak sehari-hari. Dan dengan meminum susu maka kerusakan otak kita pun akan berkurang.

7.Mengkonsumsi Teh

Penelitian terakhir mengungkap sisi ajaib lain dari teh. Bukan hanya baik sebagai antioksidan, teh ternyata memiliki fungsi lain yang ada hubungannya dengan otak.

Penelitian yang dilakukan oleh sebuah tim dari Universitas Newcastle, menemukan bahwa didalam teh hitam dan teh hijau terdapat zat yang berpengaruh terhadap enzim kunci pada otak yang berhubungan dengan memori. Mereka berharap bahwa penemuan ini dapat mengarah pada perkembangan penelitian terhadap penyakit pikun atau alzheimer. Mereka mengatakan bahwa teh memiliki efek dengan obat yang dirancang khusus untuk memerangi penyakit pikun. Temuan ini masih akan dimatangkan dalam beberapa tahun kedepan. Tapi yang jelas, mulailah untuk lebih banyak mengkonsumsi teh hijau atau teh hitam dari sekarang, berhubung minuman ini mudah didapat, murah, tanpa efek samping, lezat, dan berguna bagi kesehatan, terutama otak.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pikun menyerang di usia muda:

1.Stress

Stress yang dibiarkan berlarut-larut dapat mengganggu sel-sel otak yang menyimpan memori kita. Stress juga mengakibatkan gangguan konsentrasi dan membuat kita tidak fokus dalam berfikir.

2.kurang istirahat

secara alami sel-sel otak akan mengalami regenerasi dan proses regenerasi ini terjadi terutama pada saat kita istirahat (tidur). Jika kurang tidur, otomatis sel-sel yang sudah rusak tidak cepat diganti. Akibatnya, terjadilah bad sector pada otak kita.

3.Mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

Sering mengkonsumsi obat-obatan tertentu terutama yang bekerja langsung ke susunan saraf pusat di otak bisa mempercepat datangnya pikun di usia muda. Contohnya obat tidur, obat penenang, narkoba dan psikotropika.

4.Diabetes, hipertensi dan kelebihan kolesterol

Penyakit diabetes, hipertensi dan kelebihan kolesterol menyebabkan penyempitan di pembuluh darah kecil di seluruh tubuh termasuk otak. Penyempitan pembuluh darah di otak ini menyebabkan berkurangnya darah bersih dan oksigen di otak. Akibatnya kerja otak berkurang.

5.Kebiasaan merokok dan minum alkohol

Seperti diabetes, merokok juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah kecil di otak. Sementara itu alkohol selain mengganggu keseimbangan kimiawi otak, juga bisa merusak sel-sel otak. konsumsi alkohol terus-menerus juga menyebabkan kemunduran intelektual.

Tips mencegah pikun

1. Pelajari hal-hal baru

Ketika kita mempelajari hal-hal baru, kita melatih sel-sel otak untuk melakukan fungsi save. Pada saat kita mengingat kembali hal yang baru, kita melatih sel otak untuk melakukan fungsi open. Latihan ini akan membuat otak lebih aktif dan tidak gampang lupa.

2. Jangan bebani otak melebihi kapasitasnya

Seperti komputer yang dipakai terus menerus, kinerjanya semakin berkurang. Demikian juga otak kita. Mempelajari hal-hal baru memang perlu tapi otak juga punya kapasitas kerja dan butuh istirahat. Jika dipakai terus menerus, konsentrasi kita akan berkurang. Karena itu, jika otak sudah merasa capek, istirahatkan.

3. Perbanyak kegiatan interaktif

Kegiatan interaktif membuat otak kita terlatih menerima data, menyimpan, mengolah dan membukanya kembali. Kegiatan interaktif ini misalnya bertemu dan berdiskusi dengan orang lain. Di sana ada proses mendengar informasi, mengolahnya dan mengeluarkannya secara aktif. Kurangi kegiatan yang pasif yang hanya membuat kita menerima data saja seperti menonton TV.

4. Terapkan gaya hidup sehat

Olahraga teratur, cukup istirahat, makan makanan bergizi dan hindari rokok, obat-obatan tertentu, narkotika dan psikotropika. Gaya hidup sehat akan memperlancar pasokan nutrisi dan oksigen ke otak sehingga sel-sel otak selalu bugar. Gaya hidup sehat juga membuat proses regenerasi sel-sel otak menjadi lancar.

Latihan Otak

Jika mesin akan cepat haus bila sering digunakan, organ tubuh manusia justru semakin terlatih dengan banyaknya aktivitas. Begitu juga dengan otak. Jika tidak sering-sering digunakan kemungkinan terjadi atrofi (pengerutan) juga semakin besar.

Biar tidak cepat pikun, Anda perlu melatih otak. “Untuk tidak mudah lupa, ingatlah LUPA, yaitu Latihan, Ulangi, Perhatian, dan Asosiasi,” sarannya. Untuk memudahkan mengingat, kombinasikan keempatnya. Misalnya saat berkenalan dengan seseorang, beri perhatian penuh, jangan terbagi antara kenalan, makan, dan nonton televisi. Setelah itu ulangi dengan menyebutkan namanya, kemudian asosiasikan orang tersebut dengan hal-hal lucu yang mudah diingat.

Aktivitas yang baik untuk merangsang sensitivitas otak diantaranya mengisi teka-teki silang, membaca, mengambil kursus keterampilan, mempelajari bahasa asing, menonton film, bahkan ngobrol. Penelitian membuktikan mereka yang pendiam, tidak banyak bicara, lebih cepat pikun daripada mereka yang hobi ngobrol. Karena saat kita bicara, otak kita bekerja lebih aktif. Itulah mengapa, lelaki lebih cepat pikun ketimbang perempuan, karena mereka lebih pendiam daripada perempuan.

Beberapa kiat mengatasi kemunduran daya ingat atau memperlambat kepikunan. Intinya, jangan biarkan otak Anda berhenti bekerja yaitu dengan cara:

ØSelalu belajar, berarti aktifkan otak Anda. Bangkitkan minat memakai pikiran dengan cara misalnya membiasakan membaca buku-buku yang bermanfaat, merancang, atau memasak.

ØUlangi informasi yang baru untuk disimpan dalam ingatan

ØMelatih memusatkan perhatian/konsentrasi, misalnya: dengan berdzikir, shalat yang khusuk, yoga, dan lain-lain.

ØRekreasi.

ØIkut kegiatan sosial.

ØKonseling ke spesilis saraf, untuk deteksi dini demensia.

ØMembuat catatan atau biografi merupakan aktifitas lansia yang paling baik dan sangat berharga.

ØMenjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat seperti makan-makanan sehat, istirahat/tidur cukup, hindari rokok dan alkohol.

ØGerak Latih Otak (senam otak) dan olahraga lain sesuai kemampuan

Gerak dan Latih Otak

Pada prinsipnya dasar latihan otak adalah ingin otak tetap bugar dan mencegah pikun. Otak adalah satu-satunya organ yang kecanggihannya menurut para peneliti lebih canggih dari tata surya di alam lain. Seumur hidup manusia menurut penelitian, otak hanya terpakai 20 persen dan 80 persen lainnya belum terungkap.

Salah satu latihan untuk otak adalah dengan senam otak sehat atau yang diciptakan oleh Asosiasi Alzheimer Indonesia disebut Gerak dan Latih Otak (GLO).GLO ini bisa dilakukan oleh semua usia. Pada penderita epilepsi anak, anak dengan cerebral palsy, anak yang gerak tangannya tidak terkoordinasi selain difisioterapi, mereka juga bisa dilatih otaknya lewat GLO. GLO ini gerakannya mudah dan dapat dilakukan saat duduk atau berdiri. dilakukan dengan perasaan senang, rileks, serta tidak menahan napas. ”Bila sedang berada di bus kota, sedang di depan meja komputer, gerakan ini bisa saja dilakukan dalam hanya dalam lima menit.Biasanya latihan yang dianjurkan tiga kali seminggu, masing-masing sekitar 15-20 menit, harus selalu membayangkan gerak fisiknya, supaya tersambung sirkuit otak dengan gerakan-gerakan yang sedang dilakukan.

·Latih peregangan leher

Posisi badan menghadap lurus ke depan, dengan telapak tangan kanan pada sisi kanan kepala. Tekan kepala ke arah kiri, sementara kepala menghadap lurus ke depan. Otot-otot leher akan terasa teregang melawan dorongan tangan. Lakukan delapan kali hitungan dengan tidak menahan nafas. Lakukan secara bergantian dengan telapak tangan kiri.

·Peregangan bahu dan lengan atas

a. Luruskan tangan kanan ke atas (di samping telinga), telapak tangan menghadap ke depan. Tangan kiri melewati belakang di bawah siku tangan kanan. Tangan yang lurus digerakkan ke belakang, sedangkan tangan yang satunya menahan ke depan.

Akan terasa regangan pada bahu dan lengan atas. Hembuskan nafas pada saat otot diaktifkan atau tegang. Kemudian lakukan bergantian dengan tangan yang kiri, masing-masing dua kali.

b. Luruskan tangan kanan ke atas, di samping telinga dengan telapak tangan menghadap ke dalam. Tangan yang lurus digerakkan ke kanan, sedangkan tangan yang satu lagi menarik tangan kanan ke arah dalam. Lakukan bergantian dengan tangan yang kiri, masing-masing dua kali.

c. Posisi tangan kanan lurus menekan ke arah telinga kanan dan tangan yang satu lagi mendorong ke arah keluar. Lakukan bergantian dengan tangan kiri, masing-masing dua kali.

·Pemanasan sakelar otak

Gosoklah dua lekukan kiri dan kanan di bawah pertemuan tulang selangka kiri dan kanan dengan tulang dada. Dengan tangan lain gosok daerah perut. Usahakan mata bergerak ke kiri dan ke kanan, ke atas, ke bawah dan memutar dari kiri atas ke kanan atas. Lakukan enam kali pernapasan dengan tangan bergantian.

·Latihan inti

a. Delapan tidur,Berdiri tegak, kepala lurus ke depan, tangan kanan lurus ke depan, ibu jari menghadap ke atas di depan hidung. Gerakkan tangan ke kiri atas, kiri bawah, kembali ke tengah, lalu ke ke kanan atas, kanan bawah dan kembali ke tengah. Gerakan ini membentuk angka delapan tidur dan lakukan tanpa diikuti gerakan bola mata.

b. Untuk variasi delapan tidur, gerakkan ibu jari sama seperti gerakan delapan tidur, tetapi gerakan ibu jari diikuti dengan gerakan bola mata. Lakukan latihan ini bergantian dengan tangan kanan, kiri, dan kedua tangan saling berkaitan. Masing-masing dalam hitungan dua kali delapan.

Beberapa gejala awal bisa menandakan seseorang menderita demensia. Di antaranya adalah:

·Kesulitan mengingat. Mereka yang menderita demensia sama sekali sulit dalam mengingat sesuatu. Berbeda ketika misalnya kita melupakan sesuatu, dan mengingatknya kembali pada waktu yang berbeda. Penderita demensia, mereka tidak akan mengingat sesuatu yang mereka lupakan. Misalnya, mereka menanyakan sesuatu kepada kita. Di waktu yang berbeda, mereka akan menanyakan hal tersebut tanpa mengingat apakah mereka pernah menanyakan hal tersebut sebelumnya.

·Kesulitan Berpikir. Baik berpikir jernih maupun berpikir abstrak, penderita demensia tak bisa melakukan kedua hal tersebut. Dalam hal berpikir jernih sama halnya dengan mengingat sesuatu. Sementara itu berpikir abstrak contohnya yakni penderita demensia kesulitan mengingat angkat-angka.

·Kehilangan waktu dan tempat. Tak tahu tujuan dan tak mengenal waktu. Mungkin itulah yang terjadi pada penderita demensia. Jika bepergian, mereka tak tahu kemana tujuan sebenarnya dan tak mengenali jalan yang sednag mereka lalui meskipun sudah seringkali mereka tapaki. Sebabnya, mereka pun tak tahu jalan pulang dan tersesat hingga berjam-jam.

·Kesulitan mengerjakan hal yang sederhana. Gejala lain yang diderita oleh eseorang yang menderita demensia adalah sulit mengerjakan hal-hal yang sederhana. Seperti menulis atau pun memasak. Jika sudah selesai melakukannya, mereka pun lupa dan tak mengingat apakah mereka sudah pernah melakukan hal tersebut.

·Kesulitan Berkomunikasi. Bagi Anda yang berinteraksi dengan penderita demensia, Anda sebaiknya tak menggunakan kata-kata yang sulit untuk dimengerti oleh mereka. Sebab, penderita demensia susah mengungkapkan kata-kata yang ingin mereka utarakan karena sel-sel di otak mereka yang berfungsi untuk berpikir telah mengalami kerusakan.

·Perubahan kepribadian dan mood. Dalam hal kepribadian, penderita demensia akan berubah secara drastis. Jika dulunya mereka dikenal sebagai seorang yang pemberani, kemungkinan setelah mengalami demensia, kepribadiannya berubah menjadi seorang yang penakut dan sensitif.

·Meletakkan barang tidak pada tempatnya. Penderita demensia juga akan mengalami hal ini. Mereka tidak fokus akibatnya, barang-barang yang ada dtangan mereka tidak akan kembali pada tempat yang benar. Misalnya, meletakkan buku bukan di rak tapi di dalam kulkas. Dan parahnya, mereka pasti akan lupa dimana meletakkan barang tersebut.

April 16, 2009

Vaksin penyebab AUTIS

Mohon informasi ini diteruskan / forward kepada Saudara saudara yang lain .....

(terutama yang akan mempunyai ANAK ......)


agar menjadi kajian dan kewaspadaan .......


Terima Kasih,

Selamat & Salam :)






Vaksin penyebab AUTIS


Buat para Pasangan MUDA. om dan tante yg punya keponakan... atau bahkan calon ibu ... perlu nih dibaca ttg autisme.. Bisa di share kepada yang masih punya anak kecil supaya ber-hati2... .....


Setelah kesibukan Lebaran yang menyita waktu, baru sekarang saya bisa dapat waktu luang membaca buku "Children with Starving Brains" karangan Jaquelyn McCandless , MD yang

diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo.


Ternyata buku yang saya beli di toko buku Gramedia seharga Rp. 50,000,-itu benar-benar membuka mata saya, dan sayang, sayang sekali baru terbit setelah anak saya Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme Spectrum Disorder. Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat saya menangis.


Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 -Februari 2002), Joey memperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali suntikan vaksin HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata dua macam vaksin yang diterima anak saya dalam 6 bulan pertama hidupnya itu positif mengandung zat pengawet

Thimerosal, yang terdiri dari Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990 an.


Vaksin yang mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di Amerika sejak akir tahun 2001.


Alangkah sedihnya saya, anak yang saya tunggu

kehadirannya selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah

rumahsakit besar yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dengan harapan memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah "diracuni" oleh Mercuri dengan selubung vaksinasi. Beruntung saya masih bisa memberi ASI sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme yang parah. Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara, harus diet pantang gluten dan casein, harus terapi ABA , Okupasi,dan nampaknya harus dibarengi dengan diet supplemen yang keseluruhannya sangat besar biayanya.


Melalui e-mail ini saya

hanya ingin menghimbau para dokter anak di Indonesia , para pejabat di Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku tersebut diatas itu, dan tolong musnahkan semua vaksin yang masih mengandung Thimerosal.


Jangan sampai (dan bukan tidak mungkin sudah

terjadi) sisa stok yang tidak habis di Amerika Serikat tersebut di ekspor dengan harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke puskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B, yang sekarang sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan.


Kepada para orang tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan assertif dengan menolak vaksin yang mengandung Thimerosal tersebut, cobalah bernegosiasi dengan dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan HiB yang tidak mengandung Thimerosal.


Juga tolong e-mail ini diteruskan kepada mereka yang akan menjadi orang tua, agar tidak mengalami nasib yang sama seperti saya.


Sekali lagi, jangan sampai kita kehilangan satu generasi anak-anak

penerus bangsa, apalagi jika mereka datang dari keluarga yang

berpenghasilan rendah yang untuk makan saja sulit apalagi untuk membiayai biaya terapi supplemen, terapi , Okupasi, dokter ahli Autisme (yang daftar tunggunya sampai berbulan-bulan) , yang besarnya sampai jutaaan Rupiah perbulannya.

Terakhir,mohon doanya untuk Joey dan ratusan, bahkan ribuan teman-teman senasibnya di Indonesia yang sekarang sedang berjuang membebaskan diri dari belenggu Autisme.


"Let's share with others... Show them that WE care!"

Maret 21, 2009

otak manusia

Otak manusia lebih unggul dari mahluk lain dalam kemampuan untuk belajar, bekerja dan berbahasa.

Mahluk mengalami dua macam perkembangan :

1. Filogenetik : Perkembangan dari kelompok sel, ikan, amfibi, reptile dan mamalia
2. ontogenetic : Perkembangan janin, bayi, dan anak.


Perkembangan Ontogenetic

Pada perkembangan ontogenetik terjadi “brain growth spurt” (laju cepat perkembangan otak) mulai usia janin 4 bulan sampai lahir umur 2 tahun.

Laju perkembangan otak yang amat cepat ini secara tidak langsung dibuktikan oleh adanya penembahan berat otak janin 50 gram menjadi 400 gram waktu lahir, berkembang terus menjadi 1000 gram pada usia 18 bulan.

Sel Otak Manusia

Otak manusia menngandung bermilyar-milyar sel otak (sel neuron) yang tumbuh terus sampai usia 2 tahun. Setelah usia tersebut jumlah sel neuron menetap. Namun bukan berarti pertumbuhan sel berhenti, tetapi diganti oleh perkembangan “nerve cell connection”.

Sel otak terdiri dari badan sel dan cabang-cabangnya (dendrit sebagai penerima impuls dan neurit sebagai penyalur impuls dari badan sel). Dendrit-dendrit ini saling berhubungan satu dengan yang lain yang disebut sinaps.

Dengan adanya sinaps ini seluruh sel neuron dapat saling berkomunikasi. Komunikasi antar sel terjadi lewat mekanisme pelepasan zat penghubung yang disebut neurotransmitter.

Plastistas Otak

Otak bukan organ yang statis, tetapi dinamis yang senantiasa tumbuh dan berkembang membentuk nerve cell connection (jaringan antar sel) yang baru.

Pertumbuhan jaringan antar sel ini dipengaruhi oleh rangsangan atau stimulasi dari dunia luar (environment).

Otak beradaptasi terhadap stimulasi lingkungan untuk menimbulkan “dendritic sprouting”. Makin banyak dan sering anak diberikan stimulasi lingkungan, makin banyak terjadi pertumbuhan jaringan antar sel (dendritic sprouting). Atau dengan kata lain ‘makin cerdas’ anak itu.

Neurogenesis

Neurogenesis berarti pertumbuhan sel neuron baru. Teori lama berpendapat bahwa otak memproduksi sel neuron baru sampai umur 2 tahun. Setelah itu tidak ada lagi pertumbuhan sel neuron baru, tetapi digantikan oleh pertumbuhan jaringan antar-sel yang baru (nerve sell connection).

Sering disebut-sebut istilah ‘peluang emas’ untuk otak sampi berusia 2 tahun, karena periode pertumbuhan otak ini berpeluang memberikan modal jumlah sel untuk anak. Namun dengan adanya teori baru bahwa sel neuron dapat terus tumbuh sampai usia berapapun, maka peluang untuk mengoptimalkan potensi otak seolah tidak ada batasnya. Umur berapapun, stimulasi pada anak akan bermanfaat bagi peningkatan kecerdasannya.

Proses Lateralisasi

Pada perkembangan ontogenetic terjadi pula proses lateralisasi yaitu terciptanya :

1. Spesialisasi hemisfer.

Artinya, anak yang fungsi belahan otak kanan dan kirinya semula hampir sama, pada proses lateralisasi verbal ini terjadi pergeseran fungsi terutama ke belahan otak kiri.

Fungsi hemsfer kiri :

Kemampuan komunikasi verbal, pragmatic, pola pikir logis-analitis, praktis. Kemampuan hemisfer kiri ini terutama diperoleh anak pada pendidikan formal.

Fungsi hemisfer kanan :

Komunikasi non-verbal, pragmatic, pola pikir intuitif, orientasi visual-spasial imaginative, spiritual, seni dan musik.

Kemampuan ini diperoleh dari pendidikan non-formal, sehari-hari di luar sekolah.

2. Lateralisasi manual.

Artinya, anak yang semula mempunyai kecekatan tangan kanan dan kiri hamper sama (ambidekstra) pada proses ini terjadi pergeseran kearah kanan sehingga sebagian besar anak cekat tangan kanan (right handedness).

Cedera Otak

Anak dengan cedera otak akan mengalami gangguan pada satu atau beberapa fungsi sensorinya dan atau gangguan fungsi motoriknya.

Untuk mengetahui bagian otak yang cedera dan sejauh mana beratnya, perlu dilakukan pemeriksaan klinis (dibahas dalam makalah lain).

Prinsip penanganan cedera otak adalah memberikan stimulasi pada bagian otak yang cedera sesuai keadaan secara terarah, intensif, frekuen dan cukup waktu (dibahas dalam makalah lain).

Siapa yang disebut anak dengan cedera otak?

Istilah lain cedera otak adalah :

Kerusakan Otak, Keterbelakangan mental,

Definisi Mental, Palsi Serebral,

Epilepsy, Autisme, Atetosis, Hiperaktif,

Gangguan Pemusatan Perhatian,

Kelambatan Perkembangan,

Sindroma Down.

Istilah di atas merupakan kumpulan gejala atau sindrom, bukan diagnosis. Anak dapat mengalami satu gejala atau lebih dari satu gejala tersebut diatas. Yang penting untuk orang tua yang mempunyai anak yang cedera otak adalah :

APA YANG DAPAT DILAKUKAN PADA ANAK CEDERA OTAK?

Gesell adalah orang pertama yang mempelajari anak normal, meliputi perkembangan gerak (motorik) anak, bicara dan sosialnya. Dia yang menyatakan bahwa lantai (the floor) sebagai lapangan atletik untuk anak normal. Dia mencatat kapan anak mulai belajar gerak dan berbicara, namun tidak menjelaskan bagaemana dan mengapa anak mulai melakukan hal demikian. Itulah sebabnya Glenn Doman serta stafnya mulai mempelajari proses atau perjalanan perkembangan otak anak sejak lahir sampai anak dapat lari. “THE SEARCH FOR NORMALITY”.

Lima tahap perjalanan perkembangan penting yang perlu dilalui anak adalah:

Tahap 1 : Dimulai bayi lahir dapat menggerakkan anggota tubuh, namun tidak dapat berpindah tempat. Movement withot motility.

Tahap 2 : Bayi belajar bergerak dengan lengan dan tungkainya serta perut menempel di lantai, yang disebut merayap (crawling).

Tahap 3 : Bayi belajar menentang gaya berat dengan bergerak dengan tangan dan lututnya, yang disebut merangkak (creeping).

Tahap 4 : Bayi belajat bangkit dengan tungkai bawah dan berjalan, disebut berjalan (walking).

Tahap 5 : Bayi mulai mempercepat jalannya, berlari (running). Keseimbangan dan koordinasi anak bertambah baik, sehingga anak seolah-olah terbang (flies).

Urutan tahap-tahap perkembangan yang hilang atau terlewat akan mengakibatkan terjadi masalah. Contoh : anak yang tidak atau kuranga lama merayap atau merangkak, berkibat keseimbangan dan koordinasi tubuh buruk, perkembangan spesialisasi belahan otak yang penting untuk berbicara, membaca, menulis, matematika akan terganggu, sehingga anak akan mengalami kesulitan belajar.

Perkembangan dan pematangan otak merupakan suatu kesinambungan (continuum). Jelaslah bahwa untuk mencapai suatu tingkat perkembangan, bentuk atau struktur otak tertentu dan penghubunga antar sel otak harus utuh supaya dapat berkembang dan berfungsi dengan baik.

Gangguan atau masalah system saraf yang dapat terjadi pada anak adalah :

1. masalah pada syaraf perifer seperti gangguan saraf tepi atau penghubung saraf otot (neuromuscular) atau ototnya.
2. masalah psikologis kelainan emosional, perilaku tanpa cedera otak.
3. masalah pada saraf pusat : anak dengan cedera otak.


Yang akan dibahas adalah cedera otak. Cedera otak dapat terjadi kapan saja, saat pembuahan, saat bayi lahir atau setelah bayi lahir hingga dewasa.

Penyebab cedera otak :

1. cedera otak akut: trauma kepala, radang otak, pendarahan otak.
2. defisiensi mental: malformasi atau kelainan bentuk otak, Sindroma Down (kelainan kromosom)
3. gangguan neurodegenerative: penyakit atau kondisi yang merusak otak secara progresif.


Banyak area dalalm otak dan system saraf perlu kerja sama secara sinkron untuk menghasilkan fungsi saraf tertentu. Untuk itu perlu diketahui, Empat tingkat perkembangan otak yang esensial dan penting yaitu terbentuknya area didalam otak sehingga menghasilkan fungsi tertentu.

1. Terbentuknya batang otak awal dan sumsum tulang belakang. Tingkat ini untuk menggerakkan badan, lengan, tungkai tanpa berpindah tempat.
2. Terbentuknya batang otak dan area sub-kotikal awal. Tingkat ini berfungsi untuk merayap dengan perut (amfibi).
3. Terbentuknya otak tengah dan area sub-kortikal. Area ini merupakan area fungsional termasuk ganglia basal, thalamus, otak kecil dan hubungannya. Tingkat ini berfungsi untuk merangkak (lizard, alligator).
4. Terbentuknya korteks, yang merupakan puncak otak, sehingga anak dapat berjalan dan berlari dengan baik. Pada korteks manusia terdapat enam fungsi:


a. Kemampuan untuk berjalan tegak

b. Kemampuan untuk indentifikasi objek dengan peradaban

c. Kemampuan untuk memahami bahasa verbal

d. Kemampuan untuk berbicara

e. Kemampuan untuk membaca

f. Kemampuan untuk menjepit objek dengan ibu-jari dan telunjuk, sehingga anak mampu untuk menulis

Bila terdapat kerusakan pada korteks, maka salah satu fungsi (fokal parsial) atau semua fungsi (total) korteks akan terganggu.

Untuk menetapkan tingkat cedera otak disebut Diagnosis Neurologi Fungsional. Dengan memeriksa ketidakmampuan anak dapat didiagnosis di tingkat mana anak mengalami cedera otak. Sehingga dapat melatih tahap otak yang cedera supaya dapat berfungsi mandiri atau optimal dengan program neurologis yang efektif. Bukan dengan re-edukkasi otot yang lumpuh, terapi orientasi motorik yang merupakan metode klasik, atau konvensional.

Fungsi otak yang normal bergantung pada integritas system sensorik (reseptif) dan system motorik (ekspresif) melalui masing-masing jalur. Rangsang dari lingkungan melalui jaliu sensorik di bagian belakang otak dan sumsum tulang belakang diterima area sensorik otak. Area motorik otak merepons melalui jalur motorik yang berada di bagian depan otak dan sumsum tulang belakang untuk melakukan aksi.

Apa dapat dilakukan pada anak dengan cedera otak?

Caranya dengan mempolakan gerakan:

* Gerakan pola silang (menyilang garis tengah tubuh, cross pattern).


Bila letak cedera di area otak tengah dan subkortikal dilatih pola silang dengan merangkak (merangsang triune brain).

* Gerakan pola satu sisi (homolateral).


Bila cedera di batang otak atau area subkotikal dini dilatih gerakan pola satu sisi dengan merayap.

Otak menerima informasi dari lingkungannya melalui panca-indera.

Terdapat lima area reseptif di otak yang vital pada manusia untuk:

1. melihat
2. merasakan
3. mendengar
4. menghirup (mencium bau)
5. mengecap, (merasakan rasa dilidah)


Yang penting lainnya adalah keseimbangan, posisi, proprioseptif. Jaras sensoris maupun jaras motorik merupakan jalan-searah (one-way road), perlu saling kerjasama dan membentuk sebuah simpai yang disebut simpai sibernetik (Nobert Wiener).

Pengelihatan

Empat tahap anak belajar melihat :

1. Refleks cahaya (segera setelah lahir)
2. Menangkap persepsi dan membedakan berbagai derajat cahaya.
3. Dapat melihat detail suatu objek dan membedakan objek bila ada cahaya yang diarahkan ke objek.
4. Mulai dapat melihat detail orang (usia 1 tahun), lengkap pada usia 6 tahun. Melihat persepsi dalam.


Kelainan pada mata: skotoma, juling atau diplopia.

Perabaan, perasaan/sensasi

Untuk melindungi hidyp, dapat mencagah bahaya yang merusak hidup.

Empat tahap perasaan/sensasi:

1. Sensasi refleks (bulan pertama), Refleks Babinski.
2. Sensasi vital (4 minggu). Tertusuk, timbul rasa sakit, bayi menghindar.
3. Sensasi ginostik (7 bulan). Dapat membedakan hangat dari panas.


Permulaan dari keseimbangan. Sensasi perabaan (tactile), anak dapat over-sensitive atau hipo-sensitive.

1. Mengenal bentuk objek tiga dimensi, persepsi dalam (1 tahun).


Kelainan dapat berupa tidak mengenal tubuh.

Pendengaran

Empat tahap pendengaran:

1. Refleks kaget, setelah bayi lahir. Belum mengerti apa yang didengarnya.
2. Kaget dan menangis karena merasa terancam hidupnya (1 bulan)
3. Mengerti suara yang berarti (2,6 bulan). Marah dengan suara meninggi, bayi akan akan menangis walaupun belum memahami kata-kata.
4. Mengerti arti kata-kata (6-12 bulan).


Empat derajat masalah sensoris pada anak cedara otak:

1. Tidak ada masukan total baik visual, auditoris atau perabaan.
2. Masukan sensoris yang minimal. Akan cacat bila tidak ditangani.
3. Masukan sensoris yang berlebihan.
4. Suasana yan kacau (chaotic)


Kemampuan berbicara

Kemampuan berbicara sangat penting bagi manusia. Dengan berbicara seseorang dapat mengemukakan ide, baik simbolik, merencanakan maupun abstrak. Untuk dapat berbicara anak harus dapat memahami bahasa yang digunakan.

Empat tahap perkembangan bicara pada anak:

1. Tangisan lahir, segera setelah lahir. Merupakan refleks alamuah, menandakan anak hidup. Tidak bermakna untuk komunikasi.
2. Bayi dapat bersuara mnyampaikan pesan bila perlu pertolongan.
3. Bersuara yang signifikan dan bermakna. Tahap ini bertujuan walaupun tanpa kata-kata. Contoh: menyatakan gembira atau tidak senang.
4. Bayi mulai meniru suara yang didengarnya.


Pada anak yang cedera otak di hemisfer kiri sebelum usia satu tahun – anak belum berbicara – sehingga bicaranya tidak berkembang disebut disfasia perkembangan. Pada orang dewasa yang mengalami stroke atau trauma kepala disebut afasia (kehilangan kemampuan berbicara dan memahami bahasa yang talah diperolehnya sebelun cedara otak).

Pernafasan

Kekurangan oksigen (hipoksia, anoksia) menyebabkan oran scera refleks bernafas dalam dan cepat. Biasanya didapatkan padan anak yang mempunyai rongga dada yang kurang efisien (seperti pada poliomyelitis), sehingga pemberian oksigen gagal memperbaiki jumalh oksigen ke otak. Untuk itu dilakukan dengan terapi “masking” untuk memperbaiki kapasitas vital dari paru-paru, sehingga dapat memberikan oksigen ke otak yang optimal.

Penanganan

Sebelum diberi terapi, harus diyakini dulu bahwa:

1. Cedera terletak di otak
2. Otak mengontrol semua fungsi tubuh manusia, sehingga gejalanya nampak pada tubuhnya.
3. Terapi dilakukan terhadap gejala yang timbul.
4. Tindakan pada otak yang bermasalah akan menghilangkan gejalanya.
5. Ada cara terapi yang ditujukan pada otak yang bermasalah.


Prinsip penanganan:

Diberikan program untuk dilakukan oleh staf atau orangrua dirumah:

1. Semua anak yang belum berjalan, tiap haru merayap dengan perut, atau merangkak di lantai.

2. Semua anak diberikan pola gerakan tertentu: bila perlu dengan bantuan.

3. Anak dengan gangguan sensoris diberikan stimulasi sensoris (integrasi sensoris).

4. Anak yang ambidekstral, artinya masih menggunakan kedua tangannya untuk aktivitas, diberikan program untuk menetapkan dominasi hemisfer.

5. Dilakukan pemeriksaan madis yang akurat untuk menerukan apakah anak memerlukan pogram masking.

Perlu diingat bahwa hasil terapi tidak dapat dilihat dalam waktu singkat (instant), tapi memerlukan waktu !

Penting diketahui pula bahwa keberhasilan terapi bergantung pada frekuensi, intensitas dan lamanya program yang dilakukan orangtua pada anak. Tidak semua terapi berhasil dengan baik.

PROFIL PERKEMBANGAN

Profil ini yang diciptakan oleh Dr.Fay merupakan suatu masterpiece of exclusion merupakan langkah vital perkembangan manusia. Dengan profil perkembangan dapat ditentukan lebih tepat apa yang tidak mampu dilakukan anak, ditahap mana kemampuan anak cedera otak berada, sehingga dapat dibuat program secara tepat sesuai dengan kebutuhan anak dan mngukur kemajuan yang dicapai.

Profil perkembangan menentukan usia neuroligis, bukan uisa kronologis. Ada enam fungsi terukur yang berbeda dan pentinga pada area korteks mana yang terganggu. Tiga fungsi kemampuan reseptif/sensoris: kemampuan membaca, memahami bicara, identifikasi dengan perabaan. Tiga fungsi kemampuan ekspresif/motorik: kemampuan berjalan , berbicara, manual (menulis). Pada profil perkembangan dapat ditentukan kompetensi sensorik dan motorik yang dicapai anak cedera otak pada usia kronologis anak pada saat dilakukan pemerikasaan. Dengan demikian dapat dibuat program penanganan untuk mencapai sasaran atau kompetensi yang diharapkan.

Anak yang datang pertama kali perlu diperiksa scara akurata masing-masing kemampuan atau komptensi yang telah dicapai, ditahap perkembangan mana anak berada yaitu usia neurologisnya. Baru dapat dibuat program latihan untuk mencapai sasaran yang diharapkan pada usia kronologis tersebut. Sekali lagi program latihan harus dilakukan dengan frakuensi, intensita dan lamanya (durasi) latihan yang dilakukan oleh para otangtuanya di rumah dengan penuh kesabaran, kasih saying, dan doa kepada Tuhan YME bila ingin terjadi perbaikan pada anaknya.

Semoga sukses dan dapat meringankan beban yang dipikul olah para orangtua yang mempunyai anak yang cedera otak.

Maret 03, 2009

Robert T Kiyosaki

Kita yang dididik tidak untuk menjadi kaya (di Merto)

Masih Ingat!

Robert T Kiyosaki punya mantra yang pasti masih kita ingat kalau pernah membaca bukunya Rich Dad Poor Dad, yaitu “jangan bekerja untuk uang; buat uang bekerja untuk Anda (Don’t work for money; make money work for you)”.

Banyak orang tahu buku Rich Dad Poor Dad merupakan sebuah karya masterpiece yang laris dan terjual 16 juta kopi. Orang Seperti tersihir oleh buku itu bahkan dijadikan rujukan utama bagi mereka yang mengembangkan dunia bisnis seperti real estate, MLM, asuransi dan semacamnya. Kita sendiri (mungkin) juga merupakan salah satunya yang percaya dan meyakini sepenuhnya apa yang disabdakan Kiyosaki.

Mungkin ia menarik banyak minat karena Ia punya kata-kata bagus pada sampul bukunya, yaitu: apa yang diajarkan orang kaya pada anak-anak mereka tentang uang – yang tidak diajarkan oleh orang miskin dan kelas menengah. Dengan kata-kata itu, Kyosaki seakan-akan punya rahasia besar tentang bagaimana menjadi kaya-dari orang kaya dan rahasia mengubah nasib orang yang miskin menjadi kaya.

Buku yang berkisah berdasarkan pengalaman hidup pengarang sendiri dan menggambarkan proses kesusksesannya dari masa kanak-kanak dengan mencermati dua sosok ayah yang berbeda karakter itu menceritakan tentang sang ayah kandung, seorang peraih gelar Ph.D yang berkarir di dunia pendidikan dan menjadi kepala departemen pendidikan di Hawaii, yang kemudian ia sebut sebagai Poor Dad. Dan ayah dari teman bermainnya yang merupakan tetangga sebelah rumahnya, seorang miliarder yang juga pebisnis sukses dan berjiwa konglomerat ia sebut sebagai Rich Dad yang tidak pernah menyelesaikan pendidikan SMP nya.

Setelah membaca buku itu, saya sendiri heran dan tak habis mengerti, mungkinkah seseorang (kita) bisa menjadi kaya hanya dengan membaca sebuah buku yang berisi slogan-slogan sederhana yang mudah kita telaah tanpa pemikiran panjang yang mendalam?

Bahkan sampai sekarangpun saya tak pernah mengerti apa arti sebenarnya “Don’t work for money; make money work for you”? Apakah itu berarti keluar dari pekerjaan dan hidup berdasarkan investasi yang kita punya? Ini bukan persoalan kecil bagi mereka yang masih sepenuhnya menggantungkan hidup pada pekerjaan. Bukankah yang benar adalah bekerja keras pada pekerjaan atau bisnis yang ditekuni, lalu menabung dan baru berinvestasi? Santo Paulus dalam Kisah Rasul menuliskan, “Yang tidak berkerja, janganlah ia makan.” Di balik pesan mulia itu kita tahu, bahwa bukan cuma sekedar bahwa bekerja itu mulia, tetapi siapapun perlu bekerja keras untuk hidup. Jadi sSeseorang bisa menjadi kaya namun tidak semudah seperti seperti yang dikatakan Kiyosaki.

Lalu dalam bukunya itu Kiyosaki sarat sekali berbicara tentang uang yang sangat berkuasa di era modern ini. Tidak ada perspektif lain selain uang dalam hidup. Secara ekstrem bisa dikatakan bahwa uanglah yang membawa kebahagiaan dalam hidup. Bahkan pengertian teman/sosok teman yang sebenarnya adalah sosok mereka yang hanya bisa memberikan keuntungan finansial. Dikatakan olehnya “the reason you have friends” adalah yang bisa membawa kita masuk ke dalam pasar saham dengan tidak keluar duit banyak, “that is what friends are for”.

Rich Dad Poor Dad seolah membangunkan kesadaran banyak orang untuk bebenah masalah finansial. Sayangnya buku ini tidak memberikan jalan keluar yang relevan terhadap masalah itu -buku ini seperti noda tinta Rorshach-tak berbentuk tapi mau diintepretasikan secara bebas-, Walau secara faktual benar adanya bahwa ada banyak orang yang ingin cepat kaya tanpa usaha daripada orang yang ingin kaya dengan kerja keras dan hemat.

“Ajaran” Kiyosaki juga mengatakan bahwa pendidikan seakan-akan tidak bermakna (Lihat sosok Poor Dad). Silakan baca juga bukunya dia yang terbit tahun 1992 dengan judul “If You Want to be Rich and Happy, Don’t Go To School.” Padahal realitas hidup menunjukkan semakin tinggi pendidikan yang kita miliki, semakin banyak jejaring dan pendapatan yang kita punya. Selain itu orang-orang terdidik punya kualitas hidup yang lebih baik, hidup lebih lama, mampu berkompetensi, dan lain sebagainya. Dalam pendidikan jelas ada nilai dan nilainya lebih dari sekedar uang. Jika kita menggemari filsafat dan bersedia untuk hidup apa adanya, kita pasti nekat belajar filsafat. Jadi tidak semua orang menderita dengan penerimaan financial mereka yang sekedarnya, namun memperoleh kebahagiaan yang sepadan dalam profesi-profesi pilihan mereka walau upahnya kecil.

“Ketika semua orang menggali untuk mencari emas, dia menjual sekop” John T. Reed

Semoga ringkasan tulisan singkat itu bisa jadi bahan permenungan, apalagi jika disertai dengan kata-kata sejuk dari Sang Guru Kita dalam kotbah di bukit, sebagaimana dikutip oleh keempat penginjil “Berbahagialah mereka yang miskin di hadapan allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Atau jangan-jangan ajaran Yesus itu kini sudah tak relevan lagi dalam jaman ini? Bagaimana sahabat?

Salam hangat,

Februari 21, 2009

cerebral palsy

HANYA UTK BANDUNGmencerdaskan anak2 cedera otak
Ribuan anak Cedera Otak berkumpul di kota Bandung!
Mereka datang berbondong-bondong dengan ibu bapak mereka. Datang dari segala penjuru, dari segala pelosok Desa sampai kota. Dari berbagai macam kalangan, tak ada batas, tak ada kelas, tak ada kasta, tak ada kaya, tak ada miskin.
Mereka adalah anak-anak luar biasa.
Yang akan hadir bersama ibu-bapak mereka yang juga luar biasa.
Bayangkan jika itu terjadi. Rasakan dengan perasaan Anda, seolah Anda hadir disana bersama mereka, dengar tawa dan riang mereka dan harapan mereka menyongsong masa depan
dan rasakan gembira Anda karena hati anda akan hadir disana

topik: What To DO About Your Brain Injured Child & How To Multiply Your Baby’s Intelligence.
Ada banyak anak beruntung tetapi tak semua anak beruntung dan kita semua tahu bahwa dalam dunia anak yang tidak beruntung didalamnya ada anak dengan cedera otak, autis, palsi cebebral, sidroma down dan semacamnya. Tahukah kita bahwa yang mereka rindukan adalah dunia anak yang berkumpul, bermain dan mencipta. Terima atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu dalam berbagi bersama kami.

Wassalam, cidera_otak@yahoo.com =hp 0818985691

Pada hari/ tgl : Rabu, 18 Maret 2008
Tempat : Hotel Gumilang Regency, Setiabudi, Bandung
Pembicara : Douglas Doman, Vice President The Institute For The Achievement of Human
Potential-Philadelpia USA
DOUGLES DOMAN 18 MARET 09 di Gumilang regency Setia budi .Bandung

Douglas Doman

mencerdaskan anak2 cedera otak
Ribuan anak Cedera Otak berkumpul di kota Bandung!
Mereka datang berbondong-bondong dengan ibu bapak mereka. Datang dari segala penjuru, dari segala pelosok Desa sampai kota. Dari berbagai macam kalangan, tak ada batas, tak ada kelas, tak ada kasta, tak ada kaya, tak ada miskin.
Mereka adalah anak-anak luar biasa.
Yang akan hadir bersama ibu-bapak mereka yang juga luar biasa.
Bayangkan jika itu terjadi. Rasakan dengan perasaan Anda, seolah Anda hadir disana bersama mereka, dengar tawa dan riang mereka dan harapan mereka menyongsong masa depan
dan rasakan gembira Anda karena hati anda akan hadir disana

topik: What To DO About Your Brain Injured Child & How To Multiply Your Baby’s Intelligence.
Ada banyak anak beruntung tetapi tak semua anak beruntung dan kita semua tahu bahwa dalam dunia anak yang tidak beruntung didalamnya ada anak dengan cedera otak, autis, palsi cebebral, sidroma down dan semacamnya. Tahukah kita bahwa yang mereka rindukan adalah dunia anak yang berkumpul, bermain dan mencipta. Terima atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu dalam berbagi bersama kami.

Wassalam, <<<>>>silahkan pesan tempat melalui email ini

cidera_otak@yahoo.com


seminar sehari

Pada hari/ tgl : Rabu, 18 Maret 2008
Tempat : Hotel Gumilang Regency, Setiabudi, Bandung
Pembicara : Douglas Doman, Vice President The Institute For The Achievement of Human
Potential-Philadelpia USA
DOUGLAS DOMAN 18 MARET 09 di Gumilang regency Setia budi .Bandung

cedera otak

mencerdaskan anak2 cedera otak
Ribuan anak Cedera Otak berkumpul di kota Bandung!
Mereka datang berbondong-bondong dengan ibu bapak mereka. Datang dari segala penjuru, dari segala pelosok Desa sampai kota. Dari berbagai macam kalangan, tak ada batas, tak ada kelas, tak ada kasta, tak ada kaya, tak ada miskin.
Mereka adalah anak-anak luar biasa.
Yang akan hadir bersama ibu-bapak mereka yang juga luar biasa.
Bayangkan jika itu terjadi. Rasakan dengan perasaan Anda, seolah Anda hadir disana bersama mereka, dengar tawa dan riang mereka dan harapan mereka menyongsong masa depan
dan rasakan gembira Anda karena hati anda akan hadir disana

topik: What To DO About Your Brain Injured Child & How To Multiply Your Baby’s Intelligence.
Ada banyak anak beruntung tetapi tak semua anak beruntung dan kita semua tahu bahwa dalam dunia anak yang tidak beruntung didalamnya ada anak dengan cedera otak, autis, palsi cebebral, sidroma down dan semacamnya. Tahukah kita bahwa yang mereka rindukan adalah dunia anak yang berkumpul, bermain dan mencipta. Terima atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu dalam berbagi bersama kami.

Wassalam,

Pada hari/ tgl : Rabu, 18 Maret 2008
Tempat : Hotel Gumilang Regency, Setiabudi, Bandung
Pembicara : Douglas Doman, Vice President The Institute For The Achievement of Human
Potential-Philadelpia USA
DOUGLES DOMAN 18 MARET 09 di Gumilang regency Setia budi .Bandung

Februari 11, 2009

otak bayi

Jumlah Juluran Di Otak

Makin Cerdas, makin Besar Jumlah Juluran di Otak

Gizi.net – SECARA genetika, otak anak yang terlahir memang tidak bisa diubah lagi, namun bisa direkayasa oleh lingkungan sekitarnya. Dalam makalah yang ditulis Prof Dr Soemarmo Markam SpS, Dr Andre Mayza SpS, dan Dr Herry Pujiasuti SpS, dari bagian Neurologi FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, dijelaskan otak manusia bisa dimaksimalkan fungsinya dengan merekayasa lingkungan sekitarnya.

Menurut Prof Soemarmo, ketika bayi lahir berat otak kurang lebih 350 gram. Pada perkembangannya, terjadi penambahan berat otak bayi. Pada umur tiga bulan berat otak 500 gram, usia enam bulan 650 gram, umur sembilan bulan beratnya mencapai 750 gram, menginjak umur 12 bulan menjadi 925 gram, dan pada umur 18 bulan mencapai 1.000 gram.

Satuan yang membentuk otak ialah sel saraf yang merupakan neurochips, yang jumlahnya sedikitnya 100 miliar buah. Sel saraf ini mempunyai banyak synapsis (sambungan antarneuron). Semakin banyak synapsis, semakin banyak neuron yang menyatu membentuk unit-unit. Kualitas kemampuan otak dalam menyerap dan mengolah informasi tergantung pada banyaknya neuron yang membentuk unit-unit.

Setelah bayi lahir, jumlah sel sarafnys sendiri tidak bertambah lagi, karena sel saraf tidak dapat membelah diri lagi. Tetapi, synapsis–juluran, istilah awamnya mempunyai daya untuk bercabang-cabang dan membuat ranting-ranting hingga usia lanjut.

Keajaiban otak ini bila diprogram dengan cara belajar, maka cabang dan ranting juluran saraf akan tumbuh dan berkembang dan saling menjalin dan membentuk hubungan (networking)

“Sebaliknya, apabila tidak digunakan, cabang-cabang ini akan melisut atau mengecil dan dapat menghilang hingga hubungan antarsel menjadi kurang rimbun, atau lebih gersang,” ujar Prof Soemarmo.

Pertumbuhan otak bisa dilihat dari peningkatan
beratnya. Tetapi, itu bukan disebabkan bertambahnya jumlah sel saraf,
melainkan tumbuhnya cabang juluran dan terbentuknya simpai lemak di
sekitar serat-serat saraf yang sudah ada.

Lalu, bagaimana mekanisme perkembangan itu terjadi?

Menurut dr Andre Mayza SpS, ketika bayi lahir, sebagian berkas-berkas saraf ada yang belum dapat berfungsi dengan baik karena adanya isolasinya, yaitu simpai lemak belum terbentuk. Ia memberi contoh pada bayi yang baru lahir belum dapat berdiri dan berjalan. Bayi hanya dapat melakukannya setelah berkas saraf yang mengurus gerakan mendapatkan simpai lemak yang sempurna.

Pertumbuhan jaringan otak ini tentu memerlukan gizi yang baik. Anak memerlukan semua bahan makanan dalam jumlah cukup, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kekurangan gizi pada usia dini dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan otak dengan akibat daya kerjanya berkurang

Indera Bayi

Kepekaan Indera Bayi

KEPEKAAN INDERA BAYI TENTUKAN KECERDASAN

Membicarakan stimulasi untuk bayi memang tak ada habisnya. Sesudah kelahiran, otak bayi mengalami lompatan perluasan jaringan. Jaringan ini muncul berkat berlangsungnya kegiatan listrik yang dipicu pengalaman indera si bayi. Lebih jauh, stimulasi melalui indera akan memperhalus sambungan dari cabang-cabang sel-sel saraf di otak.

Bayi baru lahir, seperti yang dapat dilihat dari tatapan matanya, memang sudah dapat melihat tetapi masih buram. Untuk bisa mencapai kemampuan melihat yang kompleks, indra penglihatan bayi harus dilatih sejak ia lahir. Kalau tidak, maka sistem penglihatannya tidak berkembang.

Melalui indera pendengarannya, bayi juga mulai belajar merangkai ritme dan bahasa, bahkan sejak dalam kandungan. Para peneliti menemukan, bahwa berbicara banyak pada bayi akan mempercepat proses penguasaan kata-kata baru. Kata-kata yang menyenangkan akan menghangatkan jiwanya. Ditambah sentuhan penuh kasih sayang, maka bayi pun belajar merangkai perasaannya. Perlakuan tidak baik pada bayi akan menghasilkan reaksi berupa kecemasan yang meningkat dan stres yang tinggi. Jadi jelas, stimulasi inderawi merupakan kebutuhan vital yang tak boleh tidak dipenuhi.

sumber :NAKITA

Kecerdasan emosi kini menjadi perhatian dan prioritas untuk anak

Kecerdasan Emosi Anak

Kecerdasan Emosi Bekal Terpenting Anak

Kecerdasan emosi kini menjadi perhatian dan prioritas. Kecerdasan emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.<<<<<<<<
Selain itu, kecerdasan emosi juga sangat penting dalam hubungan pola asuh anak dengan orang tua.<<<<<<<<<

Hasil studi Dr. Marvin Berkowitz dari University of Missouri- St. Louis, yang diterbitkan dalam sebuah sebuah buletin, Character Educator, oleh Character Education Partnership, dijelaskan tentang keberhasilan kecerdasan emosi terhadap keberhasilan akademik.

Dalam penelitian tersebut, dijelaskan tentang peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. Kelas-kelas yang secara komprehensif terlibat dalam pendidikan karakter menunjukan penurunan drastis pada perilaku negatif siswa yang dapat menghambat keberhasilan akademik.

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya.

Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter atau mempunyai kecerdasan emosi tinggi akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan sebagainya.

Pendidikan karakter di sekolah sangat diperlukan, walaupun dasar dari pendidikan karakter adalah di dalam keluarga. Kalau seorang anak mendapatkan pendidikan karakter yang baik dari keluarganya, anak tersebut akan berkarakter baik selanjutnya.

>>>>>>>> Namun banyak orang tua yang lebih mementingkan aspek kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter.<<<<<<<<

Kecerdasan emosi atau Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya. EI dengan indikator rasa empati, kemampuan mengekspresikan dan memahami diri, beradaptasi, bekerja dalam tim, berbagi dan sebagainya, sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas perilaku cerdas seseorang ditengah masyarakat, maupun dunia kerja.

Penelitian menunjukkan, kesuksesan diraih oleh mereka yang memiliki kecerdasan emosi baik dibanding orang-orang yang hanya bermodalkan IQ tinggi. Namun di abad 21 ini, kecerdasan emosi rata-rata manusia semakin turun.<<<<<<<

Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, Sarlito Sarwono dalam penjelasannya di acara Workshop Hidup Sehat, menuturkan menurunnya kecerdasan emosi mayoritas penduduk dunia, disebabkan karena perubahan nilai sosial dimasyarakat, berkurangnya waktu orang tua untuk mengasuh anaknya, sistem pendidikan yang terlalu memperhatikan kecerdasan intelektual, peningkatan angka perceraian, dan pengaruh media elektronik.

“Anak itu membutuhkan pujian, sebagaimana ia juga ia membutuhkan hukuman. Pujian seperti apa yang dibutuhkan mereka ? Pujian yang tulus. Hindari memberi kuliah, hindari marah, hindari teriak, hindari pengulangan masalah atau mengungkit-ungkit masalah”, ujar Sarlito.

Sarlito menjelaskan orang tua sangat berperan untuk mengembangkan kecerdasan emosi anak dengan cara menanamkan nilai-nilai pentingnya berbagi, saling menyayangi, membangun disiplin, berkomunikasi secara efektif, sehingga merangsang kemampuan anak untuk mendengar, mengerti dan berpikir.

Menemani anak menjelang tidur, saling memaafkan dan mengembangkan minat membaca pada anak, juga dapat meningkatkan kecerdasan emosi anak.(Idh/Bahan Fokus dan Pustaka Cerdas)

Memahami Cerebral Palsy

'KELAINAN BAYI'
Celebral Palsy

Memahami Cerebral Palsy

Perasaan Lanneke Alexander campur aduk antara sedih, frustasi, dan putus asa saat tahu putra pertamanya, Anthony, terkena cerebral palsy. Sampai usia enam bulan, dokter masih menyatakan Anthony normal. Gejala kelainan mulai terlihat saat Anthony sering demam dan kejang-kejang. Tak seperti bayi seusianya, Anthony hanya mampu tidur terlentang dan lumpuh total, ia seperti tak punya tulang belakang.

Anthony tidak sendirian. Menurut Dr.Dwi P.Widodo, Sp.A (K), MMed, dari divisi neurologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSCM, jumlah anak Indonesia yang menderita cerebral palsy mencapai seribu anak per satu juta kelahiran.

Cerebral palsy (CP) adalah gangguan kontrol terhadap fungsi motorik karena kerusakan yang terjadi pada otak yang sedang berkembang. “Bisa terjadi saat masih dalam kandungan (75 persen), saat proses kelahiran (5 persen) atau setelah dilahirkan (15 persen),” kata Dwi.

Penyebab CP sampai saat ini belum diketahui, diduga terjadi karena bayi lahir prematur sehingga bagian otak belum berkembang sempurna, bayi yang lahir tidak langsung menangis sehingga otak kekurangan oksigen, atau karena adanya cacat tulang belakang dan pendarahan di otak. “CP merupakan penyakit yang didapat, artinya pada awalnya otak normal, lalu terjadi gangguan, entah itu virus atau bakteri yang menyebabkan radang otak atau penyakit lain, ketika gangguan itu berlalu, otaknya ada yang rusak, nah terjadilah CP,” paparnya.

Empat Tipe

Secara umum CP dikelompokkan dalam empat tipe, yaitu spastic, athetoid, hypotonic, dan tipe kombinasi. Pada tipe spastic atau kaku-kaku, penderita bisa terlalu lemah atau terlalu kaku. Tipe spastic adalah tipe yang paling sering muncul, sekitar 65 persen penderita CP masuk dalam tipe ini.

Athetoid untuk tipe penderita yang tidak bisa mengontrol gerak ototnya, biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang aneh. Kombinasi adalah campuran spastic dan athetoid.

Sedangkan hypotonic untuk anak-anak dengan otot-otot yang sangat lemah sehingga seluruh tubuh selalu terkulai. Biasanya berkembang jadi spastic atau athetoid. CP juga bisa berkombinasi dengan gangguan epilepsi, mental, belajar, penglihatan, pendengaran, maupun bicara.

Ciri-ciri

Gejala CP sudah bisa diketahui saat bayi berusia 3-6 bulan, yakni saat bayi mengalami keterlambatan perkembangan. Menurut Dwi, ciri umum dari anak CP adalah perkembangan motorik yang terlambat, refleks yang seharusnya menghilang tapi masih ada (refleks menggenggam hilang saat bayi berusia 3 bulan), bayi yang berjalan jinjit atau merangkak dengan satu kaki diseret.

“Begitu ada petunjuk keterlambatan, misalnya bayi belum bisa tengkurap atau berguling, segeralah bawa ke dokter untuk pemeriksaan,” ujarnya. Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter mendeteksi CP pada umumnya melakukan CT-Scan dan MRI untuk mengukur lingkar otak, serta melakukan tes lab untuk menelusuri apakah si ibu memiliki riwayat infeksi seperti toksoplasma atau rubella.

Terapi

Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan CP. Namun tetap ada harapan untuk mengoptimalkan kemampuan anak CP dan membuatnya mandiri.<<<<<<<<<<<<<<<<

“Berbeda dengan cedera otak yang lain, ciri khas dari CP adalah kelainannya bersifat permanen non progresif, artinya akan berubah ke arah perbaikan, meski perkembangannya lambat,” katanya.

Terapi yang diberikan pada penderita CP akan disesuaikan dengan usia anak, berat ringan penyakit, serta tergantung pada area otak mana yang rusak. “Meski ada bagian otak yang rusak, namun sel-sel yang bagus akan meng-cover sel-sel yang rusak. Untuk mengoptimalkan bagian otak yang sehat tersebut, perlu diberikan stimulasi agar otak anak berkembang baik,” katanya.

Stimulasi otak secara intensif bisa dilakukan melalui panca indera untuk merangsang perimbangan penyebaran dendrit, yang dikenal dengan istilah compensatory dendrite sprouting. Beberapa orangtua yang memiliki anak penderita CP mengaku berhasil mengoptimalkan kemampuan anaknya lewat metode glenn doman.

Metode glenn doman untuk anak dengan cedera otak berupa patterning (pola) untuk melatih gerakan kaki dan tangan, merayap, merangkak, hingga masking (menghirup oksigen), untuk melatih paru-paru agar membesar. Sejak tahun 1998, lebih dari 1700 anak cedera otak mengalami perbaikan cukup berarti setelah melakukan terapi ini.

Ngeces

Ngeces

Ngeces Tidak Normal, Bila…

Oleh: Dr. Luh Karunia Wahyuni, SpRM

Sehari-hari sering kita jumpai anak balita dengan air liur yang menetes dari sudut bibir, terus menerus disertai mulut yang selalu terbuka, dapat diibaratkan seperti keran bocor. Anak seperti tidak peduli dengan pipi, dagu dan leher yang selalu basah. Kondisi seperti itu disebut drooling (ngeces).

Pada dasarnya kontrol terhadap ngeces terjadi bertahap sesuai dengan perkembangan anak. Kontrol ini berhubungan dengan posisi tubuh anak, kegiatan yang sedang dilakukan anak, kemampuan anak mengontrol gerakan mulut serta tingkat perkembangan gerak anak.

Jangan-jangan tumbuh gigi
Ngeces sering terjadi saat anak sedang mempelajari keterampilan gerak yang baru dan berlanjut sampai anak mencapai kemampuan melakukan gerakan secara otomatis. Sering terjadi pula selama, sebelum dan setelah tumbuh gigi baru.

Pada usia 1-3 bulan, anak jarang ngeces karena produksi air liur masih minimal. Saat usia 6 bulan, anak akan ngeces pada posisi berbaring, terlentang, tengkurap atau duduk. Demikian bila anak mulai bicara (babling), meraih, menunjuk atau tumbuh gigi. Usia 9 bulan, anak dapat duduk atau merangkak tanpa ngeces. Pada usia ini anak akan ngeces saat makan makanan tertentu.

Pada usia 15-18 bulan anak ngeces bila melakukan gerakan halus seperti makan sendiri. Sedangkan pada usia 2 tahun anak seharusnya tidak ngeces lagi sekalipun melakukan gerakan yang sudah trampil seperti menggambar, makan sendiri atau bermain.

Jika kita cermati penjelasan di atas, ngeces pada usia tertentu masih dianggap normal. Penjelasan di atas dapat dipergunakan oleh orangtua sebagai patokan untuk mengenali apakah ngeces masih dalam batas wajar.

Tidak normal, bila…
Ada berbagai kondisi yang menyebabkan ngeces tidak lagi sebagai suatu keadaan yang normal misalnya:

* Mulut terbuka terus sehingga anak sulit menelan. Kita dapat mencoba merasakan menelan air liur saat mulut terbuka, betapa sulitnya. Mulut yang terbuka terus kemungkinan berhubungan dengan infeksi saluran napas yang kronis atau hidung selalu mampet.
* Frekuensi tidak adekuat sehingga air liur menumpuk dan terjadilah ngeces. Pada dasarnya manusia normal akan menelan ludah 2 kali per menit saat sadar dan 1 kali per menit saat tidur.
* Adanya gangguan pada saraf cranialis yang bertanggung jawab terhadap proses menelan.<<<<<<<<<<<<
* Fungsi menelan yang tidak optimal karena rahang tidak stabil, terjadi perubahan tonus (ketegangan) otot pipi, bibir ataupun kelemahan pada otot penyangga tubuh.

Bila masalah ini dibiarkan tidak ditangani dengan baik tentu saja akan mengganggu perkembangan anak lebih lanjut terutama dalam fungsi makan dan bicara, serta pertumbuhan gigi. Seperti diketahui, kita mempergunakan otot wajah, bibir, rahang, lidah yang sama untuk aktifitas bicara maupun makan. Artinya bila anak kita ngeces terus menerus harus waspada terhadap kemungkinan keterlambatan bicara. Seberat keterlambatannya tentu saja tergantung dari kondisi yang mendasari ngeces tersebut.

Dokter akan melakukan evaluasi secara menyeluruh hal-hal yang menyebabkan ngeces dan penanganan sering kali sangat sederhana cukup dengan memposisikan tubuh dengan baik maka ngeces teratasi.

Jadi ngeces seperti keran bocor dapat diatasi dengan penanganan yang tepat.

Usia 6-8 Bulan – Makanan Lumat

Saat mulai memberi si kecil makanan padat, jangan bertubi-tubi memberi aneka jenis makanan dalam waktu singkat. Beri jeda beberapa hari antara setiap jenis makanan baru, sehingga tidak terlalu memaksa anak. Anda pun punya cukup waktu untuk memantau kalau-kalau ada masalah yang timbul berkaitan dengan makanan tertentu.

Juga, biarkan bayi memutuskan berapa banyak makanan yang mau ditelannya. Untuk beberapa jenis makanan—dalam sehari—bayi Anda bisa jadi kelihatannya tidak makan terlalu banyak. Sedangkan bayi lain malah kelihatan sangat rakus. Tidak usah pusing. Ikuti saja apa maunya. Yang penting, Anda selalu memantau proses tumbuh kembangnya secara teratur.

Bagaimana memulainya?
Setelah usia 6 bulan, makanan padat pertama si kecil ini adalah makanan lumat, yakni bubur susu dan buah. Selama 2 minggu pertama, si kecil cukup diberi dua jenis makanan ini. Makanan lumat mudah dicerna dan cepat meninggalkan lambung si kecil. Pemberian makanan lumat ini dimulai dalam bentuk encer dan jumlahnya sedikit. Secara bertahap, makanan dikentalkan serta jumlahnya ditambah.

Pemberian secara bertahap ini perlu dilakukan karena sampai usia ini, jenis makanan yang paling bayi kenal adalah ASI (dan ia masih tetap membutuhkannya sampai usia 2 tahun). Jika ia mendorong keluar makanan atau menutup mulut rapat-rapat, jangan paksa. Mungkin ia belum siap untuk makan makanan padat.

Setelah bayi berhasil melalui masa 2 minggu ini dengan baik, Anda bisa memberinya makanan lunak, yakni nasi tim saring, sebanyak 1 kali dalam sehari. Nasi tim ini harus terdiri dari sumber karbohidrat, sumber protein, serta sumber zat pengatur.

Bagaimana dengan buah? Sebaiknya disajikan dengan cara disaring dan mulailah dengan buah berserat rendah. Misalnya, jeruk, pisang, pepaya, dan avokad. Secara bertahap, Anda boleh memberinya buah lain.

Peralihan dari makanan lumat ke makanan lunak juga perlu dilakukan secara bertahap. Ini berarti, Anda perlu mengatur kekasaran teksturnya. Awalnya, pilih sayur berserat rendah, seperti wortel, tomat, bayam, dan sebagainya. Setelahnya, Anda bisa memberinya brokoli dan lainnya.

Makan dari sendok butuh keterampilan tersendiri. Bisa jadi, Anda harus uji coba selama beberapa kali sampai bayi betul-betul terbiasa.<<<<<<<<<<
Di usia ini, kebanyakan pemenuhan kalori masih berasal dari ASI. Dan tujuan utama mengenalkan makanan padat pada bayi adalah mengajarinya cara makan yang benar-benar berbeda serta memperkenalkan aneka citarasa dan tekstur makanan baru. <<<<<<<<,Yang terpenting, buat proses belajar mengenal makanan baru jadi pengalaman yang menyenangkan.<<<<<<<

Pentingnya Variasi<<<<<<<<
Untuk memperkenalkan makanan pada bayi, mulailah dengan 1 jenis makanan. Tunggu paling tidak selama 4 hari sebelum mengenalkan makanan jenis lain. Adanya tenggang waktu membuat bayi makin mengenal dan bisa menerima makanan barunya. Reaksi alergi biasanya baru muncul beberapa hari setelah jenis makanan itu dikonsumsi. Jika timbul reaksi alergi jenis tertentu, Anda jadi tahu persis penyebabnya.

Sebagian pakar percaya, penting untuk mulai memperkenalkan sayuran hijau dulu, sehingga pola citarasa bayi tidak ‘termanjakan’ dengan rasa manis dari buah-buahan. Sebagian pakar lagi menganggap itu hanya mitos belaka. Menurut mereka, bayi terlahir dengan menyukai yang manis-manis. Anda bisa mengombinasikan kedua pendapat ini, dan melihat mana yang paling pas buat bayi Anda.

Yang pasti, mengombinasikan berbagai jenis makanan akan membuat bayi tidak cepat bosan, memicu selera makannya plus tidak menjadikannya si pemilih makanan. Jangan sampai ia terbiasa makan makanan yang itu-itu saja. Ia bisa kekurangan gizi yang dibutuhkannya.

Jadikan Sebagai Rutinitas
Waktu makan—sarapan, makan siang dan makan malam—harus Anda terapkan secara konsisten. Ini bukannya tanpa alasan. Sistem pencernaan bayi perlu dilatih untuk belajar menerima, mencerna, serta menyerap makanan pada waktu-waktu yang ditentukan.

Untuk masing-masing waktu makan itu, sajikan kelompok makanan yang ada dalam tabel ‘Jadwal pemberian makanan si kecil’. Perlu dicatat, kalau kenyang si kecil akan memberi sinyal. Misalnya, menjulurkan lidah atau memalingkan kepala. Jadi, jangan takut si kecil akan makan secara berlebihan.<<<<<<<<<<<<<,

Mulai Memperkenalkan Biskuit
Anda sudah bisa mulai memberi biskuit bayi sebagai camilan di antara waktu makan. Koordinasi antara mata dan tangannya sudah cukup baik, sehingga ia bisa membawa tangannya ke mulut. Pada umur 7 bulan, rata-rata bayi sudah mampu makan sendiri biskuitnya.

Umumnya, tekstur biskuit yang lembut membuat bayi mudah mengemutnya, bahkan akan membantu merangsang pertumbuhan giginya.

Gizi Penting untuk Usia 6-12 Bulan

Pada usia 6-12 bulan, pola makan anak harus mengikuti piramida makanan. Makin ke atas makin sedikit porsi makanan yang harus dikonsumsi anak. Berikut urutannya dari paling bawah ke paling atas:

* Sumber karbohidrat, yakni roti, jagung, nasi, cereal, dan sebagainya, dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari @ 1 mangkuk kecil.
* Sumber zat pengatur, yaknis sayuran dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-50 g mentah. Buah dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-75 g.
* Sumber protein yaitu ASI dikonsumsi sebanyak 2-3 kali/hari. Protein lainnya dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari. Misalnya, ayam kampung (paha bawah), telur (1/2–1 butir), daging (1/2 potong sedang/20 g), kacang-kacangan (1-2 sendok makan), tahu (1 potong/50 g), tempe (1 potong/25 g), serta ikan (1 potong sedang/20 g).
* Bila perlu, berikan sumber lemak berupa minyak sebanyak 1/2 sendok teh.

Penting: ASI adalah sumber utama untuk karbohidrat, lemak dan protein.

Masalah Makanan yang Bisa Timbul Bagi Bayi Usia 6-8 Bulan: Alergi Makanan

Alergi makanan adalah suatu reaksi yang timbul pada tubuh setelah seseorang mengonsumsi suatu jenis makanan. Reaksi ini dipicu oleh kondisi kekebalan tubuh pada orang tersebut.

Bila salah satu dari Anda atau pasangan Anda punya riwayat alergi makanan, risikonya pada si kecil meningkat sampai 20-30%. Jika Anda berdua alergi, risikonya pada anak naik lagi hingga 40-70%.

Tanda-tanda si kecil mengalami alergi makanan, adalah jika setelah Anda memberinya satu jenis makanan, ia menunjukkan gejala-gejala, antara lain:

* Ruam di kulit
* Diare
* Muntah

Munculnya alergi membutuhkan lebih dari satu kali paparan untuk sensitif terhadap alergen. Dan jika anak Anda menolak satu jenis makanan, ini belum tentu berarti ia mengalami alergi. Siapa tahu ia hanya tidak mau makan saja.

Perlu dicatat: Menangis terus-menerus bisa pula menjadi pertanda alergi makanan, meski umumnya diikuti ruam, diare, atau muntah.

Kebanyakan anak yang alergi makanan akhirnya bisa mengatasi alerginya. Makanya, Anda bisa memperkenalkan lagi makanan itu dengan aman (konsultasi dulu dengan dokter anak Anda).

Kiat Menghindari Bayi Lahir Cacat

Menghindari Bayi Cacat

Kiat Menghindari Bayi Lahir Cacat



Kelahiran anak merupakan dambaan setiap keluarga yang tidak ternilai harganya. Diharapkan, kelahiran anak yang masih dalam kandungan bisa selamat, sehat dan tidak mengalami cacat apapun. Namun demikian, seringkali anak yang terlahir telah mengalami cacat sejak dari kandungan.
Pada umumnya, terdapat banyak faktor yang diduga berpengaruh selama ibu mengandung seperti halnya obat-obatan, kekurangan gizi, stres psikologik dan lahir prematur dapat berpeluang terhadap akibat bayi terlahir cacat mental ataupun fisik. Memang betul, bayi terlahir cacat tersebut merupakan suatu musibah yang datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

>>>>>>>>> Tetapi manusia diharuskan untuk menggunakan akalnya dalam upaya mencegah kejadian tersebut.<<<<<<<<<<<

Selama janin berproses dalam kandungan, dari tahap pertama ke tahap berikutnya telah diketahui ada masa-masa peka. Pada masa ini, terdapat tahap tertentu yang sangat membahayakan bagi perkembangan janin. Jika pada masa peka ini terjadi benturan dengan zat-zat tertentu akan menyebabkan keguguran atau bayi terlahir cacat. Demikian halnya, >>>>>>>>>>>>>>>jika selama kehamilan si ibu mengalami stres berat maka akan berpeluang besar terhadap proses kelahiran dan anak mengalami kelainan.<<<<<<<<<


Kiat Menghindari

Dalam upaya menghindari bayi terlahir cacat maka setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil. Dan ini akan menentukan kesehatan atau cacat bayi sejak bulan pertama hingga akhir kehamilan.


Pertama,
hindari kebiasaan meminum obat tanpa sepengetahuan dokter. Biasanya ibu yang mengalami kehamilan, kondisi badan semakin lama semakin melemah. Ketegangan mental semakin meningkat sehingga timbul perasaan jengkel. Bagi ibu yang tidak bersabar, dengan sembarangan akan membeli dan meminum obat tertentu. Bahkan, banyak ibu hamil justru menyukai minum obat penenang, semisal thalidomit.

Sekilas memang obat penenang dapat menghindari beban stres kehamilan. Namun pemakaian obat penenang justru sebenarnya sangat membahayakan, menyebabkan cacat pada janin yang dikandungnya.

Terutama sekali jika minum obat penenang tersebut sering pada minggu kelima dan minggu ketujuh.

Disamping itu, penyinaran rontgen yang berlebihan juga sangat membahayakan. Biasanya akibat yang akan dialami anak adalah gangguan terhadap gerakan-gerakan motorik. Semakin banyak penyinaran rontgen maka dampak yang akan ditimbulkanya semakin besar.


Kedua,
hindari ketegangan emosional. Di usia kehamilan yang semakin tua, pada umumnya ketegangan emosional semakin tinggi. Walaupun hal ini sulit untuk dihindarkan, namun setidaknya ada usaha yang kuat untuk untuk menghindarinya.

Dalam hal ini terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fels sangat menarik untuk direnungkan.
Dalam hasil penelitianya ditemukan bahwa wanita hamil dengan susunan syaraf otonom yang labil, memiliki fetus-fetus paling aktif.

Kondisi seperti ini akan menyebabkan ibu hamil mengalami ketegangan emosi, reaktif dan mudah tersinggung. Misalnya, jika suami mengancam hendak membunuh istrinya yang sedang hamil, karena tuduhan perselingkuhan. Dalam hal ini, akan sangat mengguncang kejiwaan istri. Akibat dari kegoncanagn emosi ini, biasanya anak akan terlahir dengan berat badan yang kurang dibanding dengan panjangnya.

Pada perkembangan berikutnya, anak akan mengalami gangguan sulit makan.

Akibat lain, jika kegoncangan psikis ibu terjadi pada bulan pertama kehamilan.

Biasanya anak akan terlahir dengan memiliki gangguan mental yang kurang normal.

Sedangkan jika gangguan emosi terjadi pada bulan kedua kehamilan, maka akan mengakibatkan terjadinya gangguan ”syndroma nafsu terhambat.” Anak-anak yang demikian akan memiliki ciri apatis, pasif, dan tampak tidak bergairah.

Demikian halnya sebuah hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Thomas O’Connor di Institute of Psychiatry - London sebagai berikut. Bahwa dari 7.000 ibu yang pernah mengalami stres saat kehamilan maka akan berdampak pada perkembangan anak. Sebanyak 15 persen anak yang terlahir menjadi hiperaktif.

Ketiga,

hindari kepercayaan takhayul. Di masyarakat tradisional masih sangat subur sebuah kepercayaan takhayul terutama yang berhubungan dengan kehamilan. Misalnya, jika ibu hamil membenci orang buta, maka anak yang bakal terlahir cenderung ikut buta.

Contoh lain, jika saat istri hamil, suami dilarang membunuh ular. Sebab jika hal ini dilanggar maka anak yang akan terlahir cenderung kepalanya menyerupai ular.
Memang terdapat penelitian terhadap kepercayaan takhayul, namun sebisa mungkin ibu hamil harus tetap dapat mengendalikan diri dengan sebaik-baiknya.

Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan di laboratorium psikologi di Nijmogen – Belanda. Penelitian tersebut menemukan bahwa sebenarnya kepercayaan takhayul bagi ibu hamil muncul disebabkan dinamika sistem hormonal.

Jika ibu hamil sangat mempercayai takhayul, maka hal tersebut akan mempengaruhi instabilitas hormonal yang akan merembet ke arah perubahan psikis. Setelah psikis goncang, maka akan merembet ke arah janin yang dikandungnya.


Sebuah kepercayaan takhayul lainya adalah kondisi ngidam. Dalam kacamata psikologi, bahwa ngidam sebenarnya hanya sebuah reaksi lain dari ketidakmenentuan emosi ibu dalam menghadapi kehamilan.

Misalnya, ketika ibu hamil dan mengidam yang harus makan beras satu gelas setiap hari, kiranya hanya merupakan kondisi instabilitas emosi, yang seharusnya dapat dikendalikan. Jika hal ini dibiarkan tentu akan mengganggu kesehatan.


Disamping itu, terdapat kepercayaan takhayul lainya yang harus dihindari. Yakni, sebuah kepercayaan tradisional bahwa jika ibu hamil banyak membayangkan nenek atau famili sedarahnya yang telah meninggal dunia, maka anak yang terlahir akan menirunya.

Kepercayaan takhayul ini disebut sebagai ìreinkarnasi atau titisan arwahî. Hal tersebut sangat tidak dapat dibenarkan. Jika seandainya seorang anak membawa ciri fisik mirip kakek yang telah meninggal, sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah.


George Mendel, seorang ahli kandungan (ginekolog) telah menemukan dalam sebuah penelitian bahwa memang ada kecenderungan gen tertentu diturunkan. Misalnya, jika terdapat gen dari seorang kakek mendominasi, maka berpeluang untuk menurun pada cucunya. Hanya seberapa jauh kecenderungan penurunan tersebut tergantung pada prosentase gen yang terbawa dari kakeknya.


Keempat,

hindari sikap penolakan terhadap janin. Bahwa sikap menolak terhadap kehamilan akan berpeluang terhadap kecacatan sikap dan perilaku anak kelak dalam hidupnya.

Sebab, dengan adanya sikap penolakan maka akan berpengaruh terhadap cara pengasuhan yang semena-mena. <<<<<<<

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Geisser di Jerman Timur dan Sears di Amerika Serikat tentang sikap ibu hamil. Bahwa lebih dari 90 persen ibu yang menyukai janin yang dikandungnya, tetap terbawa hingga anak lahir dan besar.

Setelah mengetahui beberapa bahaya bayi dalam kandungan, seharusnya dijadikan pijakan. Ibu yang sedang hamil harus berhati-hati, kecacatan anak karena ulah orang tua akan berakibat fatal hingga di hari tua.

Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?

(psikolog alumni Universitas Airlangga)

craniosynostosis.....Ubun Ubun Menutup

BILA UBUN UBUN MENUTUP TERLALU CEPAT

Sekian lama orang tua khawatir kalau-kalau ubun-ubun bayinya tak kunjung menutup. Malah ada yang berpikir makin cepat makin baik, padahal sebenarnya proses menutup yang terlalu cepat bisa lebih berbahaya.


Sampai beberapa bulan setelah dilahirkan, tulang-tulang kepala bayi sebetulnya belum menyambung satu sama lain. Namun letaknya telah tersusun berdampingan secara rapi. Keadaan ini memungkinkan jaringan otak berkembang menjadi lebih besar, karena terdapat ruang yang bisa mengikuti besarnya otak.

Perlu diketahui, kepala bayi dibentuk oleh beberapa lempeng tulang, yaitu

1 buah tulang di bagian belakang (tulang oksipital),

2 buah tulang di kanan dan kiri (tulang parietal), dan 2 buah tulang di depan tulang frontal).

Di antara tulang-tulang yang belum bersambung itu terdapat celah yang disebut sutura. Sutura-sutura ini ada yang membujur dan ada pula yang melintang. Nah, titik silang celah-celah itulah yang membentuk ubun-ubun depan (besar) dan ubun-ubun belakang (kecil).

“Ubun-ubun dan sutura-sutura ini normalnya menutup antara usia 6-20 bulan,” kata dr. Irawan Mangunatmaja, Sp.A(K) dari Sub-Bagian Saraf Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Jadi, kalau ternyata di bawah usia 6 bulan sutura tulang tengkoraknya sudah menutup, bisa dikatakan menutup terlalu cepat. Jika masing-masing tulang sudah bersambungan satu sama lain, biasanya ubunubun juga ikut menutup. Istilah medis untuk penutupan sutura ini, craniosynostosis, berasal dari kata cranio yang berarti tulang tengkorak, syn yang berarti bergabung, dan ostosis yang artinya tulang.

Secara kasat mata, akibat proses penutupan tulang tengkorak yang kelewat dini bisa dilihat melalui bentuk kepala yang tak normal.Ketidaknormalan ini terjadi karena pertumbuhan kepala cenderung mengarah ke tulang yang suturanya menutup belakangan. Ketidaknormalanbentuk itu tentu saja tampak berbeda-beda, tergantung sutura mana yang menutup lebih dulu. “Sebagai contoh, kalau sutura
bagian depan sudah menutup lebih dulu, pertumbuhan kepala akan lebih mengarah ke belakang, dan akibatnya kepala jadi panjul.”


DETEKSI KELAINAN
“Sutura atau ubun-ubun yang sudah menutup bisa mulai diketahui dari pemeriksaan yang dilakukan saat bayi baru lahir.” Dokter yang menolong persalinan biasanya dengan mudah bisa melihat kelainan itu. Ia akan curiga bila kepala bayi tampak lebih kecil dibandingkan badan. Yang normal, kepala bayi justru terlihat lebih besar daripada bagian tubuh lainnya karena keliling lingkar luar kepalanya sama dengan keliling dadanya.

“Inilah letak pentingnya mengukur lingkar kepala bayi pada saat ia lahir,” tandas Irawan. Dengan begitu, bisa segera diketahui bila sudah ada kecenderungan ubun-ubun menutup terlalu cepat. Pengukuran ini tentusaja tidak hanya sekali, tapi terus dilakukan setiap bulan bersamaan dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk mengetahui apakah ukuran lingkar kepala bayi normal atau tidak, dokter berpatokan pada grafik lingkar kepala berdasarkan umur yang
disebut grafik Nellhaus. Dengan grafik ini, adanya kelainan pada ukuran lingkar kepala dan proses pertumbuhannya bisa terdeteksi, baik jikakepala terlalu besar (misalnya karena hidrosefalus) atau
terlalukecil, misalnya karena craniosynostosis.<<<<<<<<<<<

“Selain itu, pemeriksaan bisa dilakukan dengan meraba ubun-ubun besar bayi, apakah ukurannya normal atau tidak. Diameter ubun-ubun besar yang normal berkisar antara 0,63,6 cm dan bila diraba akan terasa berdenyut karena memang ada pembuluh darah di bawahnya,” kata Irawan.

Pemeriksaan ubun-ubun dan lingkar kepala ini sebenarnya tidak sulit. Orang tua pun bisa melakukannya di rumah. Lain hal dengan perabaan terhadap sutura kepala bayi yang biasanya agak lebih sulit. Bagaimanapun, celah antar tulang ini memang tak sebesar ubun-ubun.

Jika dari pemeriksaan ukuran dan perabaan kepala dicurigai ubun-ubun menutup terlalu cepat, dokter akan memeriksanya lebih jauh dengan CT Scan. Alat ini bisa memberi gambaran yang lebih jelas.

PENYEBAB DAN DAMPAK
Jika pada saat dilahirkan ubun-ubun bayi sudah menutup, maka kemungkinan penyebabnya bisa merupakan kelainan bawaan atau infeksi selama kehamilan. Di samping itu, craniosynostosis antara lain bisajuga disebabkan gangguan perkembangan jaringan otak dan kelainan tulang seperti osteopetrosis (pertumbuhan dan kepadatan tulang yang berlebihan).

Namun pada kebanyakan kasus, kelainan tulang hanya merupakan salah satu dari beberapa kelainan yang ditemukan dalam sindrom-sindrom tertentu. Oleh karena itu, dokter juga akan melihat, apakah kelainan pada ubun ubun dan tulang kepala ini merupakan satu-satunya kelainan, atau merupakan bagian dari berbagai kelainan dalam sindrom tertentu. Kalau ternyata ada kelainan pada organ lain, tentunya akan dilihat juga, bagaimana penanganannya secara keseluruhan, tidak hanya kelainan di tulang tengkoraknya ini.

Sudah pasti, ubun-ubun yang menutup terlalu cepat akan menghambat perkembangan otak bayi dan menimbulkan gangguan. Dengan kata lain, sel-sel otak yang yang seharusnya berkembang malah tertahan oleh tulang tengkoraknya sendiri. “Biasanya gangguan yang muncul berupa cerebral
palsy, atau kelumpuhan yang sifatnya kaku,” tutur Irawan.

Kalau saja, penutupan yang terlalu cepat itu terjadi pada usia yang tidak jauh dari batas normal (6-20 bulan), tentu kelainannya takterlalu berat. Begitu pula jika ubun-ubun yang menutup itu tak
diikuti dengan penutupan sutura-sutura lainnya, maka gangguan yang terjadi tentu akan lebih ringan daripada bila ubun-ubun dan suturanya sama-sama sudah menutup.

Beda halnya jika proses penutupan tulang tengkorak berlangsung sejak baru lahir atau berada di kandungan, proses keterhambatan perkembangan otaknya tentu lebih lama sehingga gangguan yang timbul akan lebih banyak dan berat. Artinya, manifestasi gangguan tumbuh kembang pada
bayi yang bersangkutan bisa berbeda-beda, tergantung pada bagian otak sebelah mana yang perkembangannya terhambat, dan kapan terjadinya prosespenghambatan atau penutupan itu.

HARUS OPERASI
Jika memang diketahui suturanya sudah menutup, maka perlu dilakukan tindakan operasi oleh dokter bedah saraf untuk melepas lagi sambungan tersebut. Dengan begitu, diharapkan otaknya tetap bisa terus tumbuh dan berkembang. “Ini satu-satunya cara untuk mencegah gangguan makin parah.” ujar Irawan. “Hanya saja, kadangkala walau sudah dioperasi, tulang tulang itu bisa cepat menyambung lagi.”

Pertimbangan untuk mengambil tindakan operasi, juga bergantung pada apakah si bayi mengalami peningkatan tekanan intra kranial (dalam kepala). Jika memang terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan dalam kepala, maka tindakan operasi harus segera dilakukan.

Tekanan bisa terjadi bila sutura kepala dan ubun-ubun sudah menyatu sementara jaringan otak di bawahnya tetap berkembang dan bertambah besar sehingga dalam rongga otak tak lagi tersedia ruang. Desakan yang terus-menerus bahkan bisa sampai menimbulkan herniasi, yaitu ada bagian otak yang terdorong keluar dari rongga otak ke arah dasar kepala. Pada anak, gejala peningkatan tekanan dalam kepala ini bisa berupa muntah, lemas tak bertenaga (letargi), dan matanya melotot. “Bahkan kalau sudah berat keadaannya, bisa ada gangguan kesadaran,” demikian Irawan memberi gambaran.

Sebaliknya, bila diketahui bahwa jaringan otak bayi yang bersangkutan tidak lagi berkembang dan karenanya tak terjadi peningkatan tekanan intra kranial, maka tindakan operasi tak dilakukan. “Manfaatnya tidak akan besar,” komentarnya, “bahkan bisa jadi sutura di kepala dan ubun-ubun itu menutup lebih cepat karena memang otaknya tak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.” Jika memang demikian yang terjadi, maka upaya penanganan harus difokuskan pada terapi untuk mengatasi kerusakan atau gangguan perkembangan yang telah terjadi.